Bengkel Yudi Motor Sport (Yumos) Inspiratif dan Kreatif

Hanya dua kata yang bisa diucapkan kepada Wahyu Pamungkas pemilik Bengkel Yudi Motor Sport (Yumos) yakni inspiratif dan kreatif. Berkat tangan dinginnya, Yudi begitu ia biasa disapa, mampu memodifikasi mobil Volkswagen (VW) menjadi beragam bentuk.

Salah satu VW yang dirubah oleh Yudi adalah VW jenis Brazilian Baywindow keluaran 1981. VW yang memiliki panjang 7,25 meter diubah menjadi limosin. Untuk merubah VW ini, Yudi mengatakan kepada penulis membutuhkan waktu satu tahun dan menghabiskan dana sebesar Rp. 400 juta.

Untuk menopang kekuatan mesin, Yudi menaikkan kapasitasnya yang awalnya berkekuatan 1500 cc menjadi 2000 cc sehingga ketika mobil digeber menjadi lebih kuat. Begitu pula dengan interiornya, Yudi mengubahnya menjadi lebih luxury layaknya mobil limosin.

“ Tema mobil ini adalah limosin jadi interiornya pun sengaja dibuat luxury. Tentu saja, mobil ini bisa dibuat acara seperti wedding, pameran dan pesta-pesta lainnya,” ucap Yudi. 

Selain merubah VW menjadi limosin, Yudi juga merubah VW menjadi cafe, garasi, meja kasir, Kap dakota dan beragam bentuk lainnya.

Atas kreatifitasnya dalam memodifikasi VW, Yudi Yumos mendapatkan medali dan piagam penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid). Medali dan piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Direktur Leprid, Paulus Pangka kepada Yudi Yumos selaku owner yang didampingi isterinya di Bengkel Yudi Motor Sport (Yumos), Kampung Dakota No 9, Mangunharjo, Semarang, Rabu (13/1).

Dalam sambutannya, Paulus berharap, kreatifitas modifikasi mobil VW terpanjang yang dilakukan Yudi Yumos bisa memberikan inspirasi dan memacu kreatifitas anak-anak muda untuk lebih menciptakan inovasi-inovasi yang kreatif.

Berawal dari kuliah

Kepada penulis Yudi bercerita bahwa hobinya ini bermula ketika dirinya tengah jalan-jalan disebuah showrom mobil. Yudi yang ketika itu masih kuliah melihat sebuah mobil VW combi yang kondisinya lusuh dan buruk mau dijual. Yudi yang tertarik dengan VW tersebut segera menjual motor GL Max miliknya. Dan membeli VW tersebut.

Kontan saja kelakuan Yudi tersebut mendapat caci maki dari ibunda tercinta. Karena sang ibu membelikan motor tersebut untuk kuliahnya. Caci maki sang ibu, tidak membuatnya putus asa, justru Yudi bertekad membuktikan kepada sang ibu bahwa pilihannya tersebut tidak salah.

Yudi Yumos kemudian berupaya untuk memperbaiki kondisi VW rongsokan tersebut. Mulai dari mengecat hingga memperbaiki bagian dalam dan mesin mobil juga. Hingga akhirnya, VW kuno tersebut terjual dengan harga yang sangat mahal.

“Ibu sayapun kaget bukan kepalang. Tidak lagi memarahi saya malahan mendorong saya untuk terus melanjutkan usaha saya di bidang otomotif,” terangnya.

Keberhasilan tersebut membuat pria bergelar sarjana hukum lulusan Universitas Diponegoro membuka usaha bengkel umum di tahun 1996. Namun karena jiwanya terus terpusat kepada VW makanya di tahun 1998, Yudi memfokuskan diri untuk membuka bengkel spesialis VW.

Pilihan yang tidak salah, karena dalam setiap harinya banyak sekali pemilik VW yang meminta mobilnya dimodifikasi sesuai dengan selera mereka.

Seiring berjalannya waktu, Yudi tidak hanya menerima modifikasi VW dari para pelanggan. Dia juga menjual VW yang sudah dimodifikasi kepada para penggila VW  diseluruh dunia dengan menggunakan media online.  Hasilnya sebanyak 90 persen penggila VW yang berasal Amerika, Jerman, Perancis, Australia, Jepang dan Belgia membeli VW hasil modifikasinya. (HS.Foto:Dok Yumos)