“ My Trip My Adventure”, itulah slogan yang diucapkan oleh Marshall Sastra ketika dirinya didapuk menjadi pembicara dalam sebuah acara yang diadakan salah satu tv swasta di Universitas Negeri Jakarta, Rabu (18/10).
Ditemui seusai acara, Marshall Sastra mengatakan, banyak sekali warna dari kehidupan ini, jadi nikmati saja. Menikmati hidup inilah yang membuat Marshall tidak terlalu mempermasalahkan pekerjaan yang ditekuninya. Baginya apa yang sudah Tuhan berikan, wajib disyukuri dan dijalani.
Marshall juga mengakui bahwa menjadi presenter bukanlah cita-citanya sejak kecil, melainkan desain interior. Kesenangannya dalam menata rumah dan juga membuat sketsa rumah menjadi alasannya untuk memilih cita-cita tersebut.
Guna mewujudkan cita-cita tersebut, pria kelahiran Jakarta 6 Juli 1985 memutuskan untuk masuk kuliah jurusan desain interior. Ketekunannya selama kuliah membuatnya berhasil mewujudkan cita-citanya sebagai desain interior.
Selain sebagai desain interior, Marshall Sastra dikenal juga sebagai model papan atas. Namanya mulai dikenal ketika tampil untuk pertama kalinya di Jakarta Fashion Week (JFW) 2011. Kepada penulis, Marshall mengatakan bahwa awal menjadi model karena diajak oleh temannya yang berprofesi sebagai seorang fashion designer.
“ Dia mengatakan kepada saya untuk menjadi model hasil rancangannya. Saya pun mengiyakannya, karena di dalam benak saya, acaranya kecil dan tidak banyak ditonton orang,” ucapnya.
Tapi nampaknya ia salah duga. Jakarta Fashion Week 2011, merupakan sebuah event besar, dan ditonton banyak orang. Maka saat itu Marshall nyaris tidak percaya diri untuk tampil. Namun sang koreografer meyakinkan Marshall bahwa ia memiliki kemampuan untuk menjadi seorang model. Sudah tidak ada pilihan lain, ia harus melangkahkan kakinya diatas catwalk. Dan melalui ketidak percayaan diri itu, Marshall Sastra justru menemukan keseruan tersendiri.
Sosoknya yang begitu urakan, dengan tato yang nyaris menutupi lengan, sempat menjadi satu hal yang membuat Marshall tidak yakin jika ia harus menjalani hidup sebagai seorang model. Karena di pikirannya, menjadi model adalah soal kerapihan, dengan tampilan yang begitu necis, dilengkapi dengan gaya yang metropolis dan mahal. Namun lagi-lagi ia salah duga, ternyata kehadirannya mampu menjadi satu warna baru, dimana sosok yang apa adanya tersebut justru menjadi kesukaan. Dibuktikan dengan wajahnya yang begitu banyak bermunculan di berbagai majalah fashion ternama, hingga di atas runway.
Melebarkan Sayap Semampunya
Meskipun namanya melejit sebagai model papan atas, tidak serta merta membuat Marshall Sastra mudah diterima sebagai presenter di My Trip My Adventure (MTMA). Ia harus melewati casting sama dengan peserta lainnya. Berbekal pengalaman traveling dan diving (menyelam) yang pernah dilakoninya, ia pun diterima sebagai presenter MTMA.
Kehadiran Marshall di MTMA mampu membawa program yang sudah tayang sejak tahun 2013 menjadi bertambah naik ratingnya, sampai-sampai di tahun 2017 ini MTMA akan dibuatkan filmnya. Dikatakan oleh Marshall selama menjadi presenter MTMA dirinya mengalami banyak suka dan duka.
“ Sukanya itu saya bisa bepergian ke seluruh Indonesia dan beberapa negara serta bisa menyelam di laut Indonesia maupun negara yang kami datangi. Dukanya ya, kadang suka juga ada orang yang menolak tempatnya dijadikan lokasi syuting,” tutup Marshall.(HS.Foto:HS/Istimewa)