Masjid Ramlie Musofa: Terinspirasi Dari Taj Mahal

Jika lewat Danau Sunter tepatnya di jalan Danau Sunter Selatan 1 blok 1 10 nomor 12 C 14 A, Anda pasti akan melihat sebuah masjid yang mirip dengan Taj Mahal di India.

Nama Masjid tersebut adalah Ramlie Musofa. Ramlie Musofa merupakan nama  singkatan dari Ram=Ramli Rasidin, Lie=Lie Njoek Kim, Mu=Muhammad Rasidin, So=Sofian Rasidin dan Fa=Fabianto Rasidin.

Menurut salah seorang pengurus masjid, Sofian yang ditemui penulis pada rabu (24/1) di ruang rapat Masjid Ramlie Musofa, nama keluarga diambil untuk nama masjid harapannya agar selama masjid ini masih difungsikan insya allah pahalanya bisa tetap mengalir kepada keluarga.

Sofian juga mengatakan bahwa bangunan masjid ini terdiri dari tiga lantai, lantai dasar diperuntukkan untuk tempat shalat wanita dan ijab kabul, lantai 2 dan seterusnya dipergunakan untuk shalat pria.

Ditanya mengenai sejarah berdirinya masjid? Sofian pun menceritakannya. Menurut Sofian, Haji Ramli Rasidin kepada keluarga berkata bahwa dirinya ingin mendirikan masjid menyerupai Taj Mahal di daerah Sunter Jakarta Utara. Bersama dengan keluarganya, Haji Ramli Rasidin membeli buku mengenai Taj Mahal dan diberikan kepada arsitek bernama Julius Danu. Oleh Julius Danu divisualisasikan dengan membuat miniaturnya. Namun di dalam desain tersebut ada beberapa perubahan seperti di tempat wudhu.

Dijelaskan oleh Sofian, tempat mengambil air wudhunya diambil dari desain masjid di Madinah. “ Ketika umroh, Haji Ramli Rasidin melihat tempat wudhunya ada kursinya, untuk itulah ia meminta kepada Julius Danu agar tempat berwudhunya mengambil desain masjid di Madinah,” ucap Sofian.

Untuk terus mengingatkan orang terutama muallaf mengenai tata cara berwudhu yang baik dan benar, Sofian mengatakan, di dindingnya dituliskan doa sebelum dan sesudah berwudhu serta tata cara berwudhu.

Perubahan juga dilakukan pada tiang masjid dan lampunya, Haji Ramli meminta kepada Julius Danu untuk mendesainnya mirip dengan masjid-masjid yang berada di Madinah.

Selain perubahan, ada juga penambahan yakni disediakannya lift sebanyak dua buah. Menurut Sofian, lift tersebut diperuntukkan untuk mempermudah lansia, ibu hamil dan penyandang disabilitas yang ingin beribadah di Masjid Ramlie Musofa.

“ Di masjid ini juga terdapat tulisan aksara yang terdapat pada dinding bagian depan masjid dan dinding sekitar masjid tujuannya untuk mempermudah wisatawan asing yang berasal dari Tionghoa yang ingin berkunjung ke Masjid Ramli Musofa,” ujarnya.

Setelah desain tersebut disetujui oleh Haji Ramli Rasidin dan keluarga, tahun 2011 pembangunan masjid yang berada di tanah seluas 2.000 m2  pun mulai dilakukan. Dan selesai di tahun 2016. Setelah masjid jadi, H. Ramli Rasidin pada  15 mei 2016 mengundang Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. H Nasaruddin Umar untuk meresmikannya.

Dan setelah resmi berdiri, alhamdulillah banyak sekali orang-orang yang beribadah hingga saat ini.(HS.Foto:HS)