Nodeflux dan APKASI Berkolaborasi

JAKARTA,Gpriority – Perusahaan Vision AI rintisan asli Indonesia, Nodeflux bersama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), menggelar lokakarya bertajuk “Menata Transportasi, Merajut Nusantara” yang diadakan di Ballroom, Kantor Sekretariat APKASI, Selasa (26/11/2019).

Tujuan acara ini adalah untuk memberikan wawasan baru terkait dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sebagai salah satu kebutuhan dalam menciptakan kota pintar (smart city), termasuk pada sektor perhubungan dan transportasi dalam rangka pencapaian tata kelola pemerintahan berbasis kota pintar (smart city) di 416 kabupaten Indonesia. 

Dalam kegiatan ini hadir pula, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, yang diwakili oleh Direktur Angkutan Darat, Ahmad Yani dan Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi, Kementerian Riset dan Teknologi, Retno Sumekar.

Didorong oleh kesamaan misi dalam memberikan wadah edukasi terhadap potensi pengembangan layanan dari sektor perhubungan dan transportasi berbasis kecerdasan buatan, Nodeflux dan APKASI mengundang seluruh dinas perhubungan dari kabupaten seluruh Indonesia.

Kebutuhan dan potensi dari masing-masing kabupaten menjadi daya tarik yang dapat di-eksplorasi guna mendorong penggunaan teknologi dalam memajukan kabupaten, sehingga tata kelola pemerintahan menjadi lebih efektif, transparan, dan terpercaya bagi masyarakat.

Nodeflux dan APKASI juga mengajak dinas perhubungan yang hadir untuk kunjungan ke Smart City DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta yang bertempat di Jalan Medan Merdeka Selatan.

“Tujuan dari kunjungan ini adalah implementasi AI di dalam pelayanan publik khususnya manajemen transportasi. Biasanya daerah atau kabupaten akan memahami atau memelajari sesuatu dengan melihat langsung bagaimana praktik-praktik ini dilaksanakan,” ujar Mukhlis Abidi, Bagian Pengembangan Kapasitas Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia.

Mukhlis menambahkan diharapkan daerah akan lebih paham dengan AI dan mereka mau setidaknya memanfaatkan adanya teknologi ini untuk meningkatkan pelayanan publik di daerah.

Salah satu peserta kunjungan Smart City DKI jakarta, H. Sjamsul Kadar, Kepala Bappeda Kabupaten Kolaka memberikan respon setelah melihat fitur Smart City DKI Jakarta, “Ini (Smart City DKI Jakarta sudah sangat bagus sampai harga bawang dapat diakses. Kalau kami yang di daerah masih jauh dari yang di sini (DKI Jakarta),” ujarnya.

Ketika ditanya mengenai adopsi fitur Smart City DKI Jakarta, Sjamsul memaparkan bahwa di daerah Kolaka sendiri sudah mengadopsi semua yang ada di Jakarta. “Hanya saja kalau untuk meningkatkan sebagus yang ada di Jakarta, sepertinya kami belum mampu. Karena itu bergantung anggaran daerah,” imbuhnya.

Menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan para Dinas Perhubungan yang hadir, Mubarok, Staf UPT Smart City DKI Jakarta merespon “Pendekatan yang kami lakukan berdasarkan apa yang DKI Jakarta butuhkan. Bukan hanya berdasarkan teknologi,” ujarnya. (Mila/GP)