Segudang Prestasi Sri Mulyani

Jakarta,Gpriority-Sosok wanita pertama yang menjadi Menteri Keuangan sekaligus orang Asia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Sri Mulyani dinobatkan oleh Emerging Markets sebagai Menteri Keuangan terbaik di Asia pada sidang tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura tahun 2006. Ia terpilih menjadi wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Fobes 2008, dan di Indonesia menjadi wanita paling berpengaruh ke-2 versi majalah Globe Asia 2007. Ia mendapatkan penghargaan sebagai Finance Minister of the Year 2008 of Asia. Di tahun 2019 juga Sri Mulyani kembali menyandang gelar sebagai Finance Minister of the Year.

Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962, anak ke-7 dari 10 bersaudara, terlahir dari pansangan Prof. Satmoko dan Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko. Perempuan yang biasa disapa ibu Ani ini hidup dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai pendidikan, ia beserta 9 saudaranya adalah orang-orang beprestasi, ada yang menyandang gelar sarjana, profesor, master, dan juga doktor. Orang tua Sri Mulyani juga merupakan guru besar IKIP Semarang, saat ini Universitas Negeri Semarang.

Ia menempuh pendidikan awal di kota kelahirannya, yaitu di SMPN 2 Bandar Lampung. Kemudia, ia melanjutkan sekolahnya ke SMAN 3 Semarang. Setelah itu ibu dari 3 orang anak ini memperoleh gelar sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia pada pada tahun 1986. Dua tahun kemudian ia melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di University of Illinois Urbana Champaign di Amerika Serikat, dan mendapatkan gelar Master dan Doktor Bidang Ekonomi pada tahun 1992. Ketika usianya 23 tahun, Sri Mulyani pernah menjadi asisten pengajar di Fakultas Ekonomi UI, dan di Amerika. Ia pun sempat menjabat sebagai asisten profesor di University of Illinois at Urbana.

Karir ibu Ani dimulai sejak tahun 1994, ia menjadi Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksaan OTO-BAPPENAS selama satu tahun. Kemudian ia juga tergabung sebagai anggota kelompok kerja General Agreement on Trade in Service (GATS) Departemen Keuangan tahun 1995. Salin itu ia juga menjadi dosen program S1 dan program Extension FEUI, S2, S3, Magister Manajemen Universitas Indonesia dan redaktur junal kampus “Manajemen Usahawan Indonesia”.

Karirnya di UI menanjak naik, ia dilantik menjadi Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ( LPEM FEUI). Seiring dengan berjalannya waktu, namanya sering muncul di media massa, dan mengantarkannya menjadi penasehat pemerintah bersama pakar ekonomi lainnya dalam Dewan Ekonomi Naional (DEN) pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gusdur.

Pada tahun 2001, ia pergi ke Atlanta, Gorgia bekerja sebagai konsultan USAID (US Agency for International Development) untuk memperkuat otonomi di Indonesia. Oktober 2002, ia bergabung dengan International Monetary Fund (IMF) sebagai Executive Director mewakili 12 negara di Asia Tenggara.

Tahun 2004 Sri Mulyani pulang ke tanah air dan diangkat menjadi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Selang beberapa waktu, 5 Desember 2005, Presiden SBY merombak kabinetnya dan menjadikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.

Kinerjanya di kabinet terus meranjak naik, tahun 2008 ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perkonomian. Dua tahun kemudian pada tahun 2010 ia mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu, pasalnya ia ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.  Selama enam tahun menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, akhirnya pada tahun 2006 ia diminta oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Keuangan periode 2016-2019.

Sri Mulyani dikenal sebagai sosok yang kuat di sektor perekonomian, selama menjabat sebagai Menteri Keuangan, banyak catatan prestasi yang ia raih di Indonesia maupun di internasional. Di Indonesia sendiri prestasi menonjol Sri Mulyani dari sisi APBN terlihat di tahun 2018, untuk pertama kalinya, pendapatan negara sepanjang 2018 bisa tembus 100% dari yang sudah ditetapkan, yaitu target penerimaan negara pada 2018 mencapai Rp.1.894,7 triliun. Sementara realisasinya mencapai Rp.1.896,6 triliun atau lebih dari 100%.

Sri Mulyani juga sempat menerapkan tax amnesty, yaitu kebijakan pemerintah yang memberikan pengampunan pajak atau kesempatan bagi wajib pajak untuk membayar pajak dengan jumlah tertentu termasuk penghapusan bunga. Dengan adanya tax amnesty, maka wajib pajak tidak dikenakan sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana pemerintah. Tax amnesty ini dilakukan selama 3 periode, dari bulan juni 2016 sampai maret 2017. Dan Sri Mulayani digadang-gadang akan menerapkan kembali tax amnesty jilid II

Sri Mulyani juga membuat serangkaian pada sistem perpajakan untuk meningkatkan pendapatan negara, contohnya seperti penyederhanaan proses pembayaran pajak dan penambahan lokasi tempat pembayaran pajak. Kemudian tarif pajak penghasilan untuk perusahaan kecil dan menengah dipotong, sementra pajak e-commerce dikenakan pada perusahaan e-commerce yang beroperasi dari luar negeri.

Di kancah internasional Sri Mulyani mendapatkan penghargaan Menteri Terbaik di Dunia (Best Minister in the World Award) di World Goverment Summit yang diselenggarakan di Dubai, Uni Arab Emirates 2018. Pengahargaan tersebut diberikan langsung oleh pemimpin Dubai, Syeikh Mohammad bin Rashid Al Maktom. Di tahun yang sama Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan asal Hong Kong, FinanceAsia, sebelumnya pada tahun lalu juga ia pernah menerima penghargaan yang serupa.

Saat ini Sri Mulyani Indrawati kembali ditunjuk presiden Joko Widodo untuk mendampinginya di periode ke II. Ia menempati posisi Menteri Keuangan lagi di Kabinet Jokowi periode 2019-2024. Tahun lalu Sri Mulyani bersama dengan DPR sempat menggelar rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR, membahas tentang rencana kerjanya ditahun 2020 ini. Adapun rencana kerja Kementrian Keuangan di tahun 2020 adalah pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan. Peran ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementrian Keuangan melalui penguatan proses bisnis dan kelembagaan pembiayaan ultra mikro. Dan juga akan berfokus pada nilai tambah sektor rill industrialisasi dan kesempatan kerja bagi masyarakat.(Dwi\GP)