Cegah Pornografi dengan Memanfaatkan Fitur Keamanan pada Gadget Anda

Jeneponto,Gpriority-Momen sumpah pemuda diperingati oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan menggelar dua acara yakni upacara dan juga Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi.

Kembali menggandeng Siberkreasi dan Dyandra Promosindo, Kemkominfo mengangkat tema “Lindungi Diri dari Bahaya Pornografi” dalam acara yang digelar secara virtual dan terpusat di Jeneponto, Sulawesi Selatan pada 28 Oktober 2021.

Acara sendiri diikuti 472 peserta dan menghadirkan Empat orang narasumber, yakni, Dosen STIE Widya Darma Kotamobagu, Nur Rezkowati; Influencer, Lois Tangel, Founder Tentangpuan.com, Neno Karlina Paputungan; dan Aktivis Perempuan, Lusia Palulungan. Sedangkan moderator yaitu Daniel Hery selaku Penyiar Radio dan TV. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.

Selanjutnya, Nur Rezkowati tampil sebagai pemateri pertama yang menyampaikan tema “Keterampilan Digital dan Belajar Online”. Menurut Nur, anak-anak dikatakan sehat berinternet jika tidak mengakses konten negatif semisal pornografi, perjudian, pelecehan, pencemaran nama baik, serta hoaks. Selain itu, anak juga terhindar dari perundungan maupun kejahatan siber. Orang tua harus terus menjaga dan mengawasi anak selama berselancar di internet, misalnya dengan mengaktifkan fitur SafeSearch, aplikasi Youtube Kids, Tab Kids, dan Family Link. “Youtube Kids memiliki fitur kontrol orang tua yang memungkinkan untuk menampilkan video yang disetujui pengguna,” jelasnya.

Selanjutnya, Lois Tangel menyampaikan paparan berjudul “Mencegah dan Melindungi Diri dari Bahaya Pornografi”. Ia mengatakan, peran keluarga sangat penting dalam menjaga anak dari paparan pornografi di internet. Yakni, dengan mengedukasi cara berinternet sehat, menjaga komunikasi antar anggota keluarga, serta menjaga transparansi. “Orang tua harus menanamkan pondasi dasar nilai hidup dari sudut pandang agama, juga dengan etika digital,” ujar dia.

Pemateri ketiga, Neno Karlina Paputungan, memaparkan materi bertema “Kecanduan Internet, Mengelola Budaya Digital yang. Produktif”. Menurut dia, dampak dari kecanduan internet, yaitu timbulnya depresi dan kecemasan berlebihan, sakit punggung, penyimpangan makan dan tidur, serta berpotensi terpapar pornografi. Oleh karena itu pembatasan penggunaan gawai baik untuk orang tua ataupun anak perlu dilakukan untuk menghindari bahaya kecanduan tersebut. “Penggunaan media sosial lebih dari dua jam per hari dapat menimbulkan tekanan psikologis dan gangguan kesehatan baik fisik maupun mental,” tuturnya.

Adapun Lusia Palulungan, sebagai narasumber terakhir menyampaikan paparan berjudul “Peran Orang Tua dalam Pendidikan Internet Aman dan Sehat untuk Anak”. Ia mengatakan, orang tua dapat duduk bersama anak untuk mendiskusikan tentang internet. Misalnya, mengenalkan manfaat dan dampak negatif internet, menetapkan hal yang boleh dan tidak boleh di dunia maya, serta membuat kesepakatan penggunaan gawai. Orang tua juga mesti mengajari melindungi identitas digital anak dengan membuat kata sandi yang sulit ditebak dan menunjukkan konten yang sesuai dengan usianya. “Ajak anak bicara tentang apa yang diaksesnya dan siapa yang sering berinteraksi dengan mereka di dunia maya,” kata dia.

Setelah pemaparan semua materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu Daniel Hery. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Salah seorang peserta, Afici Leo, bertanya tentang kiat bagi para orang tua dalam menghindari tautan di media sosial yang berpotensi ke laman pornografi. Menanggapi hal tersebut, Lois Tangel mengatakan, aktifkan fitur khusus untuk menghindari konten bagi anak di bawah umur, serta upayakan untuk terus berkomunikasi dengan anak agar tidak mengikuti tautan berbahaya dan segera menutup laman pornografi.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (Hs.Foto.Dyandra Promosindo)