Digitalisasi Buku Untuk Perempuan dan Anak Bernama I-Perempuan dan Anak

Jakarta, Gpriority- Perpustakaan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meluncurkan aplikasi perpustakaan digital bernama I-Perempuan dan Anak di Gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Senin, 9/12/19.

Berdiri sejak 1998, koleksi perpustakaan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menekankan pada suatu bidang khusus yang berhubungan dengan perempuan dan anak. Pada tahun 2019 buku yang tersedia di perpustakaan Kementerian PPPA berjumlah 6.000 buku bertempatkan di Gedung Kementerian PPPA, lantai 5 dan dikelola oleh 4 personil.

Namun sampai tahun 2019, jumlah pengunjung langsung perpustakaan Kementerian PPPA hanya berjumlah 601. Karena perpustakaan dituntut untuk mengikuti perkembangan digital, maka perpustakaan Kementerian PPPA membuat aplikasi buku digital untuk perempuan dan anak diberi nama I-Perempuan dan Anak.

“Meski demikian, perpustakaan digital juga mempunyai konsekuensi, yakni mendigitalisasi buku, menjaga kestabilitasan perangkat keras dan lunak, dan lain-lain,” ujar Ratna Oeni Cholifah, SE, MM, Kabag Humas& Protokol Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Tentunya banyak buku yang tersedia di aplikasi I-Perempuan dan Anak, salah satu diantaranya terdapat 184 buku dari Kementerian PPPA dan lainnya. 

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, tidak dapat menghadiri peluncuran aplikasi I-Perempuan dan Anak. Namun, I Gusti Ayu menitipkan sambutan melalui Sekretaris Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dr. Ir Pribudiarta Nur Sitepu.

”Pengetahuan dan pengalaman merupakan aset yang baik. Pengetahuan bermula dari perpustakaan. Persoalan dasar bagaimana kami menyelamatkan literasi mengenai perempuan dan anak. Dan I-Perempuan dan Anak hadir itu,” ujar Dr. Ir Pribudiarta Nur Sitepu, membacakan surat dari Menteri PPPA.

Menurut Duta Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Cinta Laura, apliaksi I-Perempuan dan Anak sangat penting untuk kemajuan perempuan dan anak. “Perpustakaan adalah hal yang penting dari bagian demokrasi. Perpustakaan bisa memajukan perempuan dan anak indonesia.”

Cinta juga mengajak seluruh warga Indonesia untuk menjadikan rajin ke perpustakaan sebagai budaya. “Dan oleh karena itu, ayo kita bersama-sama jadikan budaya rajin ke perpustakaan bagi anak-anak Indonesia dan untuk kita semua,” Cinta menambahkan. (Mila/ GP)