Selama dua hari (30-31 Maret) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) Pariwisata I tahun 2017 di Hotel Borobudur.
Rakornas yang mengangkat tema “Indonesia Incorporated:Synergies for Better Tourism Connectivity” bertujuan memperkuat sinergitas semua elemen dalam mewujudkan target nasional pariwisata. Untuk itulah dalam rakor kali ini Kemenpar mengagendakan sejumlah topik bahasan menarik antara lain dukungan dan komitmen kementerian dan lembaga terkait dalam membangun konektivitas udara, laut, dan darat dalam mendukung target pariwisata serta kendala di lapangan dan bagaimana solusinya yang dipecahkan dalam diskusi panel/workshop.
Acara sendiri berlangsung tepat pukul 09.00 WIB dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan dilanjutkan dance performa. Acara dilanjutkan dengan pidato dari Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Dalam sambutannya Arief mengatakan konektivitas udara menjadi salah satu kelemahan pariwisata Indonesia. Untuk memenangkan persaingan global kelemahan ini harus segera diperbaiki dan ditingkakan kualitasnya karena sekitar 90% kedatangan wisman ke Indonesia menggunakan transportasi udara, “Tersedianya seat yang memadai untuk mendukung target 15 juta wisman tahun ini dan akan meningkat menjadi 20 juta pada 2019 merupakan persoalan yang harus segera dipecahkan dengan melibatkan semua elemen (pentahelix) pariwisata,” kata Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya menjelaskan, pariwisata ditetapkan menjadi core business Indonesia karena memiliki banyak keunggulan kompetitif dan komperatif di antaranya unggul dalam menghasilkan devisa serta penciptaan lapangan kerja. Keunggulan komperatif pariwisata Indonesia, menurut Arief Yahya, adalah terbaik di kawasan regional bahkan melampaui ASEAN. “Pesaing utama pariwisata Indonesia adalah Thailand, sedangkan negara ASEAN lainnya mudah dikalahkan. Ini terlihat dari country branding Wonderful Indonesia yang semula tidak masuk ranking branding dunia, sekarang berada di ranking 47 mengalahkan Truly Asia Malaysia berada di posisi 97 dan Amazing Thailand diposisi 83 sekaligus sehingga positioning dan differentiating Indonesia di tingkat dunia,” tutup Arief Yahya. (HS)