VLADIVOSTOK,Gpriority– Dalam acara Countries Competing for Economic Growth: What is Russia’s Plan? dalam rangkaian Eastern Economic Forum (EEF) yang berlangsung di Vladivostok, Rusia, Kamis (5/8) Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa Presiden Republik Indonesia Joko Widido dalam lima tahun ini akan fokus pada lima prioritas. Pertama, melanjutkan pembangunan infrastruktur, terutama yang menghubungkan dengan kawasan produksi rakyat, seperti kawasan industri kecil, kawasan ekonomi khusus, kawasan pariwisata, kawasan persawahan, perkebunan dan tambak rakyat. Kedua membangun SDM, dengan titik beratnya pada kesehatan ibu hamil, bayi, balita, anak usia sekolah, peningkatan kualitas pendidikan vokasi dan manajemen talenta, serta dukungan bagi diaspora bertalenta tinggi. Ketiga, meningkatkan investasi yang ditujukan untuk membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya, dengan cara mempercepat proses perizinan dan menghilangkan semua hambatan investasi. Keempat melakukan reformasi birokrasi agar kelembagaan lebih sederhana dan lincah, serta perubahan pola pikir untuk cepat melayani dan cepat memberikan perijinan. Kelima, meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan APBN, fokus untuk memberikan manfaat pada rakyat, baik berupa manfaat ekonomi, manfaat sosial dan kesejahteraan.
Menteri Bambang melanjutkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia ditargetkan bisa mencapai 5,4-6,0 persen per tahun, tingkat kemiskinan menurun menjadi 6,5-7 persen, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) antara 4,0-4,6 persen, Rasio Gini mencapai 0,370-0,374, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 75,54. Peningkatan pertumbuhan ekonomi akan difokuskan pada peningkatan produktivitas, peningkatan investasi, perbaikan kualitas SDM, dan perbaikan pasar tenaga kerja. Pelaksanaan RPJMN 2020-2024 diperkuat dengan penyusunan Major Projects 2020-2024 untuk memperkuat fokus dan pengendalian program dan Major Projects ini memuat proyek-proyek strategis yang terintegrasi dengan melibatkan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan juga masyarakat. Tercatat 38 Major Projects yang telah disusun memiliki nilai strategis dan daya ungkit untuk mencapai target prioritas.
“Kami memahami bahwa anggaran pemerintah tidak akan cukup untuk memenuhi semua kebutuhan pembangunan di Indonesia. Oleh karena itu, kerangka kerja RPJMN 2020-2024 kami susun dengan memperkuat implementasi Money Follows Program dengan tiga strategi utama. Pertama, memperkuat kualitas alokasi pada program prioritas. Kedua, memperbesar kapasitas pendanaan, di mana kami mendorong partisipasi publik dan skema pembiayaan inovatif untuk pembangunan, baik Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) maupun Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA). Ketiga, memperkuat mekanisme pengendalian program, di mana kami juga mengembangkan perencanaan program sampai ke tingkat proyek dan Major Projects sebagai alat kontrol,” tutup Menteri Bambang. (Hs)