Bogor,Gpriority – Pengajian yang digelar taklim selama PPKM tidak lagi digelar. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko masyarakat terpapar Covid-19.
Tidak digelarnya pengajian selama PPKM level 4 di Jawa dan Bali termasuk Bogor membuat kangen sejumlah masyarakat. Untuk itulah memasuki bulan Muharram yang jatuh pada 10 Agustus 2021, Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera Bogor Utara kembali menyelenggarakan Ta’lim Rutin Partai (TRP) untuk masyarakat umum khususnya yang berdomisili di Bogor Utara pada hari Minggu (1/8) ini.
Kajian yang menghadirkan narasumber-narasumber kompeten di bidangnya dan mayoritas berasal dari Bogor Utara ini sudah memasuki sesi ke-7. Kegiatan tersebut sudah berlangsung selama enam bulan dan mengusung berbagai tema mulai dari keislaman hingga ilmu terapan.
Menurut Ketua DPC PKS Bogor Utara Bangun Raharjo, tujuan diselenggarakan acara ini adalah agar PKS bisa terus memberikan manfaat dari sisi intelektualitas kepada masyarakat yang saat ini sangat berkeinginan untuk menghadiri majelis ta’lim namun terkendala wabah.
“Sebagai organ partai di tingkat kecamatan, selama ini kami lebih banyak fokus di kegiatan-kegiatan sosial politik seperti advokasi warga, bantuan masyarakat yang terdampak pandemi, fasilitasi rumah sakit, mengurus pemakaman pasien Covid 19, serta yang insidental seperti distribusi daging kurban. Kami mencoba memperluas cakupan layanan dengan menyelenggarakan kajian tematik yang bermanfaat bagi masyarakat secara langsung,” tuturnya.
Bangun menuturkan, sebelumnya kajian ini dilakukan melalui Instagram resmi DPC secara langsung. Namun agar bisa lebih interaktif, platform yang digunakan pun diubah ke Zoom dan Youtube Channel.
“Awal kami mengadakan kegiatan ini, kami mengundang kader PKS yang sedang mengambil program S3 di Rusia untuk berbagi tips bagaimana mendapatkan beasiswa pendidikan di luar negeri. Kami juga pernah mengangkat tema bagaimana mendapatkan pekerjaan di perusahaan multinasional dengan narasumber yang punya pengalaman panjang di bidang ini.”
Ke depannya, tutur Bangun, TRP akan memperluas narasumber di luar kader partai dengan tema-tema yang lebih variatif lagi.
“Kami akan melakukan survei kecil-kecilan kepada peserta khususnya warga Bogor Utara tentang tema apa lagi yang mereka butuhkan. Sejauh ini kami sudah membahas tentang sejarah keislaman, perang pemikiran, motivasi hidup, karir, pendidikan dan lain-lain. Nanti mungkin kami akan membahas tentang hal-hal yang lebih teknis seperti pemasaran online, jualan di e-commerce, jurnalisme warga atau citizen journalism, membuat proposal beasiswa, proposal pengajuan dana untuk UKM, atau apa saja yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat.”
Ia pun menegaskan bahwa fungsi partai politik dalam level mikro adalah memastikan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat di sekitar lingkungan. Dalam Islam, tambahnya, jika ada warga yang kelaparan maka yang bertanggungjawab adalah pimpinan di daerah tersebut, yang dalam konteks ini bisa berarti RT hingga kelurahan, termasuk partai politik.
“Tugas kami adalah memfasilitasi kebutuhan mereka akan ilmu dan literasi. Sebagai partai yang menduduki kursi mayoritas di DPRD Kota Bogor, tentu kami bertanggungjawab untuk terus membantu masyarakat terpenuhi basic needs mereka akan pengetahuan,” tutupnya.(Hs.Foto.dok.pribadi)