
Selama 3 hari (9-11 Juli 2017) PT Erafone Artha Retailindo (Erafone) bekerjasama dengan PT. Traya Eksibisi Internasional (Traya Events) menggelar pameran teknologi berkonsep baru dan mengedepankan customer exprience bernama Teknopolis 2017.
Pameran yang berlokasi di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat merupakan gabungan dari pameran teknologi, Internet of Things (IoT), wereable devices dan smartphone. Untuk pesertanya, acara yang mengusung tema “Today’s Technology and Beyond” diikuti sejumlah merek ternama seperti Samsung, Xiaomi, DJI, Garmin, Go Pro, Fuji Film, BMW, Tesla dan lain sebagainya.
Acara sendiri dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara. Dalam sambutannya, Rudiantara atau lebih dikenal dengan panggilan Chief RA mengatakan, perlunya inovasi dalam menyambut era “Internet of Things (IoT)”, agar Indonesia tidak tertinggal dari perkembangan global. “Internet of Things” tidak semata-mata bergantung pada device, namun juga perlu adanya ekosistem dan connectivity.
Lebih lanjut dikatakan oleh Chief RA, saat ini konektivitas 4G di Indonesia sudah congest atau terlalu penuh. Untuk itu perlu penataan ulang alokasi frekuensi dari para operator di Indonesia. Content juga menjadi ekosistem yang penting dalam perkembangan IoT, terutama di social media.
“ Berdasar riset terbaru dari World Economic Forum, akan ada 7 (tujuh) teknologi baru yang akan mengubah dunia, meliputi robot (2021), sensor/chip (2022), digital health/medical (2024) internet of things (2020), inplanted phone (2024), ride sharing car (2026), dan Artificial Intelligent (AI) pada 2026. Indonesia akan memiliki puncak bonus demografi pada tahun 2028-2032. Artinya pada masa-masa itulah generasi usia produktif jumlahnya dua kali lipat dari jumlah usia non-produktif. Pada tahun 2030, ekonomi Indonesia akan setara dengan 2,5 kali ekonomi pada tahun 2016 lalu. Selanjutnya tinggal bagaimana cara bangsa Indonesia untuk mempersiapkan bonus demografi tersebut sehingga bisa menjadi pemenang dengan memanfaatkan perkembangan teknologi,” tutur Chief RA.
Chief RA menambahkan pemerintah RI sangat mendukung perkembangan Internet of Things, dengan menambahkan spectrum 2.1GHz dan 2.3GHz untuk 4G. Pemerintah juga akan menguji coba (trial) jaringan 5G di band 15MHz dan 17MHz.
Chief RA berharap pameran teknopolis ini tidak sekadar tempat jual-beli, melainkan juga menjadi tempat pendidikan/ literasi level bagi masyarakat Indonesia mengenai Internet of Things (IoT). Saya berharap nantinya pameran seperti ini akan ada di kota-kota di luar Jawa.
Selaras dengan arahan dari Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Hasan Aula, CEO PT Erajaya Swasembada Tbk, menyatakan, “Acara TEKNOPOLIS 2017 merupakan wujud dari komitmen Erajaya Group sebagai salah satu distributor dan retailer mobile device terbesar Indonesia dalam hal pengembangan industri internet of things (IOT), serta memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mencoba berbagai inovasi produk teknologi mutakhir. Kami berharap TEKNOPOLIS mampu mendorong tumbuhnya industri internet of things di Indonesia serta masyarakat digital yang mengikuti perkembangan teknologi”.
Selain sebagai pengembangan industri IoT, dan memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mencoba berbagai inovasi produk teknologi mutakhir, teknopolis 2017 juga dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengedukasi publik. Indosat Ooredoo, sebagai salah satu operator selular penyedia mobile internet mendukung penuh era Internet of Things. Indosat Ooredoo juga akan memanfaatkan pembukaan frekuensi baru 2.1GHz dan 2.3GHz dari pemerintah untuk menyediakan akses internet yang lebih cepat.
“Perkembangan peranti IOT yang semakin canggih akan memunculkan peluang-peluang baru untuk aplikasi pendukung yang mempermudah,” ujar Alexander Rusli, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo. “Di sinilah peran dari Indosat Ooredoo untuk menyediakan Application Programming Interface (API) agar aplikasi-aplikasi bisa berkomunikasi dengan peranti IoT melalui jaringan telekomunikasi.”
Selama pameran, Indosat Ooredoo juga menampilkan beberapa teknologi yang mendukung IoT antara lain Smart Home, Ananda (jam pelacak anak), Kids Health Tracker, dan Vehicle Tematic. Beberapa produk yang telah mendukung IoT tersebut juga dipasarkan dengan bundel paket berlangganan layanan 4G Indosat Ooredoo.
Salah satu sesi edukasi terkait IoT yang cukup menarik untuk diikuti oleh pengunjung di hari ketiga adalah “Building a successful startup” by Purwa Hartono (President & Founder Purwadhika Startup School). Acara talkshow singkat ini untuk memberikan gambaran mengenai bisnis startup yang kini tumbuh semakin pesat di Indonesia.
Talkshow lainnya yang tak kalah menarik adalah “What is Internet of Things” yang dipaparkan oleh Sofyan Hadiwijaya, selaku Co Founder dan CTO Pinjam.id – startup baru yang bergerak di bidang layanan finansial mikro. Edukasi yang tak kalah seru datang dari Sociolla.com yang mengangkat tema “Marketing Strategy for E-Commerce vs Conventional Store.” Ivan Aditya, VP Digital & Operation Sociolla.com akan mengupas tentang seluk-beluk mengenai bisnis ritel di internet dan segala permasalahan yang muncul selama ini.
GO-JEK Indonesia juga mengupas mengenai bisnis layanan jasa ride sharing yang mengandalkan aplikasi dan koneksi internet. Piotr Jakubowski, Chief Marketing Officer (CMO) GO-JEK Indonesia juga akan membeberkan tentang pengembangan fitur baru melengkapi layanan Go-Ride, Go-Clean, Go-Box, Go-Food yang sudah dikenal dan digunakan masyakarat.
Smartphone masa kini yang telah dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi kian menggantikan peran dari kamera saku, bahkan kamera prosumer atau DSLR. Layanan berbagi foto online Picmix mewadahi para pehobi fotografi berbasis smartphone dengan menggelar talkshow “The story of Picmix & the new Yoyo Photo Booth” yang dipandu langsung oleh Calvin Kizana selaku CEO & Founder Picmix. Sejak muncul pada 2012, Picmix yang tersedia di platform Android, iOS, Windows, dan BlackBerry telah digunakan oleh lebih dari 27 juta pengguna dari seluruh dunia.
Teknologi perbankan yang telah mengadopsi pemanfaatan internet secara advanced juga ditampilkan di TEKNOPOLIS. BCA adalah salah satu bank yang terus berinovasi dengan Internet of Things (IoT). BCA memaparkan mengenai VIRA, teknologi baru untuk Virtual Assistant di Chat Banking sehingga memudahkan para customer service dalam melayani nasabah secara online. VIRA dapat membantu mengetahui informasi dan promosi seputar BCA kepada pengguna melalui aplikasi chat.
Hadirnya beragam inovasi yang ditampilkan dalam acara teknopolis 2017, membuat banyak sekali pengunjung yang hadir dalam setiap harinya.(Hs.)