Penulis : Dimas A Putra | Editor : Lina F | Foto : Istimewa
Jakarta, GPriority.co.id – Pemerintah Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) menerima apresisasi dan penghargaan atas prestasinya yang berhasil menurunkan angka inflasi dari 9 persen menjadi 1,84 persen pada penilaian kinerja pengendalian inflasi terbaik periode III (tiga) tahun 2023. Apresiasi tersebut berupa dana insentif fiskal senilai Rp 9,862,382,000 atau lebih dari 9,8 miliar.
Apresiasi itu diserahkan langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kepada Bupati Bulungan Syarwani S.Pd.M.Si pada Senin (6/11) di Kantor Kemendagri, Jakarta.
“Terima kasih atas dukungan dan upaya bersama dari masyarakat Kabupaten Bulungan, serta seluruh jajaran pemerintah daerah. Yang telah bahu membahu menurunkan angka inflasi dari 9 persen menjadi 1,84 persen,” ungkap Syarwani dikutip GPriority Selasa (7/11).
Selanjutnya, kata Syarwani dana insentif itu akan digunakan untuk melakukan penguatan pada program prioritas, yakni Mantap pelayanan dasar, satu desa satu produk, Komando Strategi Pembangunan Pertanian (MANDAU TANI), Mandiri dan Terampil Bulungan Berdaulat (MANTERA), serta Kredit MESRA untuk petani, nelayan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Ia menekankan perlu adanya penajaman kembali pelaksanaan kegiatan dari dana insentif ini, terutama untuk peningkatan pengendalian inflasi, stunting, peningkatan investasi hingga upaya penurunan angka kemiskinan melalui bantuan serta pembinaan UMKM dan program strategis lainya.
“Tentunya pemanfaatan dana insentif ini berbasis pada 4 pilar penguatan.Yaitu pengendalian inflasi, penurunan stunting, peningkatan investasi, dan penurunan kemiskinan. Sehingga benar-benar kita pastikan semua kegiatan untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Syarwani menjelaskan pencapaian ini merupakan hasil implementasi kebijakan fiskal yang bijaksana untuk mengendalikan inflasi. Seperti peningkatan investasi di sektor riil (sektor yang bersentuhan langsung dengan kegiatan ekonomi masyarakat), penguatan infrastruktur, dan dukungan terhadap industri lokal dan UMKM.
Sehingga, lanjut Syarwani hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan menekan angka pengangguran dan membantu mengontrol inflasi.
Selain itu, upaya diversifikasi ekonomi yang dilakukan dengan mengembangkan berbagai sektor rill. Baik pertanian, perikanan, pariwisata, dan energi baru terbarukan, bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu dan menyeimbangkan perekonomian daerah.
Lebih lanjut, pemkab Bulungan juga fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), menciptakan lapangan kerja melalui pelatihan dan pendidikan, serta menggencarkan peningkatan ketersediaan tenaga kerja lokal yang berkompeten.
“Insentif ini tentu sangat membantu dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur, pengembangan UMKM, pelatihan tenaga kerja, dan pelayanan publik. Diharapkan pertumbuhan ekonomi kita akan terdongkrak lebih pesat, dengan menurunya angka inflasi tentu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tutur Syarwani.
Perlu diketahui, pemberian insentif fiskal ini berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 400 Tahun 2023 tentang Rincian Alokasi Insentif Fiskal Kinerja Tahun Berjalan untuk Kelompok Kategori Kinerja dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah pada Tahun Anggaran 2023 Periode Ketiga Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota.
Adapun dana intensif itu juga akan dilakukan eksekusi pelaksanaan program prioritas sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2023.