Jakarta, Gpriority.co.id – Pemerintah Indonesia memiliki komitmen besar untuk melanjutkan program KF-X/IF-X. Demikian dikatakan Wamenhan M.Herindra saat menerima Deputy Minister for Advanced Capabilities Program, Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Mr. Han, Kyoung-ho, beserta delegasi DAPA di Kemhan, Jakarta, Selasa (07/02).
Mewakili Menhan, Wamenhan M.Herindra menegaskan Indonesia memiliki komitmen yang besar untuk melanjutkan program pesawat tempur KF-X/IF-X (Korean Fighter Experimental/Indonesian Fighter Experimental) kepada Deputy Minister for Advanced Capabilities Program, Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Mr. Han, Kyoung-ho dan jajarannya. KF-X/IF-X, sebutnya merupakan program strategis guna menguasai teknologi tinggi di bidang industri pertahanan. Bukti komitmen Pemerintah Indonesia sendiri sudah ditindaklanjuti diantaranya dengan telah dilakukannya pembayaran Cost Share pada Tahun 2022 dan mengirimkan Engineer PTDI serta Pilot Test secara bertahap.
“Sejak arahan Menhan terkait kelanjutan Program KF-X/IF-X, Kemhan telah melaksanakan koordinasi dengan kementerian terkait agar program berjalan sesuai harapan Presiden RI, yang diantaranya melakukan negosiasi ke-6 yang menghasilkan Joint Agreement (JA) pada 11 November 2021 dan telah dikirimkan 37 Engineer PTDI serta 2 Pilot Test RI untuk mengikuti partisipasi di KAI Korsel,” jelasnya. Pemerintah Indonesia pun mendukung pembentukan kembali Joint Program Management Office (JPMO) demi tercapainya tujuan program kedua belah pihak.
Sedangkan tujuan program tersebut, Wamenhan menambahkan, adalah untuk mewujudkan kemampuan Bangsa Indonesia dalam penguasaan teknologi pesawat tempur (Perpres 136/2014), dengan target capaian dapat memproduksi secara terbatas komponen (wing,tail dan pylon) KF-X/IF-X, kemudian dapat melakukan final assembly, uji terbang maupun re-sertifikasi IF-X, juga dapat melaksanakan operasional serta pemeliharaan pesawat IF-X dan melakukan modifikasi atau upgrade pesawat IF-X. Sebagai informasi KF-X/IF-X merupakan pesawat tempur generasi 4,5 yang memiliki kemanpuan semi-stealth yang dikembangkan oleh Korea Selatan dengan Indonesia. (dbs/ps)