Bulukumba,Gpriority-Cybercrime mencatat banyak sekali kejahatan yang terjadi di ruang digital mulai dari kasus penipuan hingga pencemaran nama baik. Nah bagaimanakah cara menghindarinya? Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Siberkreasi dan Dyandra Promosindo membahasnya di dalam Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang digelar secara virtual dan terpusat di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Sesuai dengan tema yang diangkat yakni “Tips dan Trik Menghindari Kejahatan di Ruang Digital”, Kominfo,Siberkreasi dan Dyandra Promosindo menghadirkan para pembicara yang ahli dibidangnya seperti Regional Head OVO Kalimantan dan Sulawesi, Imelda Christiana; peneliti ekonomi digital LIPI, Nika Pranata; Co-Founder Frodigi Digital Agencies, Andi Mauraga; serta kreator konten, Valentina Melati. Adapun bertindak sebagai moderator adalah praktisi Public Relation Sinta Pramucitra. Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama adalah Imelda Christiana yang membawakan tema “Aman Bertransaksi Digital”. Dia mengingatkan untuk menjaga keamanan uang elektronik dengan menggunakan keamanan ekstra seperti PIN dan One Time Password (OTP). “Kalau ada oknum yang tiba-tiba minta PIN atau OTP, jangan pernah berikan. Selama kita tidak berikan PIN dan OTP, saldo uang elektronik kita akan aman,” tuturnya.
Berikutnya, Nika Pranata menyampaikan topik “Etika dan Peraturan yang Berlaku untuk Transaksi Digital”. Nika mengatakan, dalam berjualan daring, penjual harus memastikan produk yang dijual di deskripsikan dengan jelas jenis, merek, dan keterangan produknya. Selain itu, penjual juga harus menghargai hak kekayaan intelektual (HKI) dengan tidak sembarangan mengambil foto produk orang. “Lebih baik foto sendiri dan supaya foto kita tidak diambil juga sebaiknya tambahkan watermark nama toko kita di fotonya,” saran dia.
Sebagai pemateri ketiga, Valentina Melati membawakan tema “Pelayanan dalam Berbisnis Digital”. Menurut Valentina, pelanggan adalah kunci usaha kita tetap bertahan. Untuk itu, setiap keluhan pelanggan harus ditangani dengan baik demi kemajuan usaha. “Tempatkan diri sebagai pendengar dan jawab pertanyaan pelanggan dengan sabar. Selesaikan masalah dengan baik, dijamin pelanggan tidak akan pindah ke toko lain,” katanya.
Adapun pemateri terakhir, Andi Mauraga, menyampaikan tema “Menghindari Kejahatan di Ruang Digital”. Andi menyebutkan salah satu bentuk kejahatan digital adalah pengambilalihan akun. Hal ini bisa terjadi ketika oknum yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan keteledoran pengguna. “Misalnya, kita membuka akun di komputer publik lalu menutupnya tanpa logout dulu. Akhirnya, akun kita dibuka dan disalahgunakan. Ingat! secanggih apapun aplikasi, sesungguhnya keamanan digital itu di tangan kita sendiri,” tegasnya.
Usai pemaparan materi oleh semua narasumber, acara dilanjutkan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Para peserta tampak antusias mengirimkan banyak pertanyaan. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
“Jika ada kasus peretasan di media sosial pribadi, apa yang harus dilakukan dan jika pelakunya meminta sejumlah uang apakah bisa melapor?” tanya Magdalena Kurnia, salah satu peserta kegiatan literasi digital. Andi Mauraga mengatakan, korban peretasan bisa melapor ke kepolisian, Kemenkominfo, ataupun ke layanan pelanggan (customer service) dari media sosial tersebut.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.
Sekedar informasi jumlah peserta yang hadir dalam acara tersebut sebanyak 642 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan.(Hs.Foto.dok.Dyandra Promosindo)