Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S.Brodjonegoro:Gizi dan Pangan Bisa Mengurangi Stunting

Dalam acara Workshoo Pra WNPG XI yang berlangsung di Hotel Aryaduta pada Kamis (7/6) Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan secara umum banyak pertanyaan ekonomi kita tidak melewati5,1 persen. Hal ini dikarenakan jenis barang konsumsi yang menyebabkan inflasi cenderung rendah.
“Yang menarik terkait dengan inflasi, komoditas yang menyumbang kemiskinan tinggi adalah beras. Karena kalau ada gejolak harga beras maka berpengaruh pada inflasi dan meningkatnya orang miskin,” ucap Bambang P.S.Brodjonegoro.
Lebih lanjut dikatakan Bambang, Inflasi baik akan mendorong hilangnya kemiskinan, kalau lihat di tahun 2017,tingkat kemiskinan masih 10 persen. Jadi tugas Pemerintah baik pusat maupun daerah untuk mengurangi kemiskinan sangat berat. Untuk itulah kita harus menjaga inflasi terutama pangan.
Bambang juga mengatakan Stunting di Indonesia terdapat 9 juta. Ini bukan sesuatu yang bisa dibanggakan karena jumlahnya sangat besar. Dan yang paling banyak adalah Nusa Tenggara Timur.
” Untuk itulah kita harus berupaya menurunkan dengan jalan menggangarkan pada APBD,” ucapnya.
Stunting kebanyakan terjadi pada anak laki laki di desa. Untuk itulah dalam dana desa pemerintah memberikan efek yang bisa menurunkan stunting dengan jalan memberikan anggaran kepada posyandu, perbaikan gizi.
Dari segi kelompok anak yang mengalami stunting adalah anak yang berada di keluarga miskin. Untuk itulah kita harus mengurangi kemiskinan dengan jalan memutus rantai, caranya dengan memberikan pekerjaan kepada mereka.
Dampak stunting yang berbahaya adalah otak bukan kerdil karena itulah anak yang terkena stunting memiliki daya pikir yang rendah sehingga berdampak pada pendidikan. Akibatnya sang anak tidak bisa memutus rantai kemiskinan orang tuanya.
Stunting harus dibasmi agar tidak membahayakan pertumbuhan perekonomian Indonesia. (Hs. Foto:Hs)