Jakarta, GPriority.co.id – Operasi bariatrik adalah operasi yang dilakukan untuk membantu menurunkan berat badan. Prosedur ini biasanya dilakukan pada orang yang kelebihan berat badan yang sulit diatasi hanya dengan diet dan olahraga.
Tak hanya sekedar mampu menurunkan berat badan pada pasien obesitas berat secara instan, bedah bariatrik juga mampu perbaiki metabolisme tubuh pasien dan mencegah terjadinya berbagai macam penyakit. Namun, dibutuhkan konsistensi dan komitmen kuat seumur hidup untuk menjalani tindakan ini.
Operasi ini bertujuan untuk membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung oleh lambung atau mengurangi penyerapan nutrisi di usus halus.
Kandidat yang Dapat Dipertimbangkan untuk Operasi Bariatrik
Operasi bariatrik dapat dipertimbangkan oleh orang dewasa yang memiliki salah satu kondisi berikut:
– Obesitas parah, yaitu yang indeks massa tubuhnya lebih dari 40.
– Obesitas morbid, yaitu obesitas dengan indeks massa tubuh mulai dari 35 sampai dengan 39,9, namun memiliki masalah kesehatan serius terkait obesitas, seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan sleep apnea.
Manfaat Operasi Bariatrik
Operasi bariatrik dapat memberikan beragam manfaat, baik secara fisik maupun psikologis. Di antaranya adalah:
– Mampu menghasilkan penurunan berat badan yang bertahan dalam jangka waktu lama. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 90% penderita obesitas yang menjalani operasi bariatrik mengalami penurunan berat badan, dan hasilnya menetap dalam waktu setidaknya 1 tahun.
– Mampu meningkatkan angka harapan hidup. Penelitian menunjukkan bahwa penderita obesitas yang telah menjalani operasi bariatrik memiliki usia harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan penderita obesitas yang tidak menjalani operasi.
– Mampu mencegah atau membantu proses pengobatan gangguan kesehatan lain terkait obesitas. Contohnya adalah diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, sleep apnea, nyeri lutut karena radang sendi (arthritis), penyakit asam lambung, kolesterol tinggi, dan perlemakan hati.
– Mampu meningkatkan kualitas hidup secara umum dan memperbaiki kondisi psikologis. Rasa percaya diri, interaksi sosial, gejala depresi, dan gangguan kecemasan dilaporkan mengalami perbaikan setelah penderita obesitas menjalani operasi bariatrik.
Risiko Operasi Bariatrik
Meski efektif dalam menurunkan berat badan, operasi bariatrik memiliki risiko yang tidak sedikit, di antaranya:
– Perdarahan.
– Infeksi.
– Terbentuknya emboli, yaitu bekuan darah yang dapat terbawa ke organ tertentu, seperti otak, paru-paru, atau jantung. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa mengancam nyawa.
– Kebocoran pada lambung atau usus yang dijahit.
– Kesulitan bernapas.
Dalam jangka panjang, orang yang menjalani operasi bariatrik juga lebih berisiko mengalami:
– Masalah kesehatan yang disebabkan oleh gangguan penyerapan nutrisi, misalnya kurangnya penyerapan zat besi, kalsium, dan vitamin-vitamin, termasuk vitamin B12 dan vitamin E.
-Makanan bergerak terlalu cepat melalui usus halus, sehingga menimbulkan mual, diare, berkeringat, pusing, dan lemas sehabis makan. Hal ini terutama terjadi ketika mengonsumsi makanan manis.
– Terbentuknya batu empedu karena penurunan berat badan yang drastis dalam waktu cepat.
– Hernia.
– Penyempitan di area lambung dan usus yang dijahit, sehingga timbul mual, muntah, dan kesulitan makan.
– Luka atau lubang di saluran cerna.
Untuk mencapai hasil yang optimal dengan efek samping minimal, pastikan untuk mengikuti semua instruksi dokter Anda setelah operasi bariatrik, termasuk diet, perubahan gaya hidup, konsumsi obat-obatan dan vitamin, dan jadwal pemeriksaan rutin. (srw.foto)