Menko Mahfud : Butuh Kerjasama Menanggulangi Karhutla

Penulis : Ponco | Editor : Lina F | Foto : KLHK

Jakarta, GPriority.co.id – Pemerintah meminta kerjasama semua pihak dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada masa El Nino 2023. Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).

Berbicara dalam Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) di Manggala Wanabakti, Jakarta, Senin (9/10) Menko Mahfud MD menyampaikan bahwa semua pihak perlu mengambil langkah yang lebih masif. Atas dasar itu, dirinya meminta kepada seluruh Kementerian/Lembaga, Panglima TNI dan Kapolri, Kepala Daerah, Pangdam, Danrem, Kapolda dan perusahaan serta masyarakat untuk semakin meningkatkan kerjasama dan saling bahu membahu dalam upaya untuk menanggulangi karhutla sebagaimana amanat Inpres No. 3 Tahun 2020.

Seperti diketahui BMKG pada awal tahun 2023 telah memprediksi bahwa Indonesia mengalami iklim kering akibat fenomena El-Nino seperti halnya pada tahun 2015 yang menyebabkan peningkatan kejadian karhutla.

“Dari laporan rutin yang saya terima dari Kementerian LHK, peningkatan ini benar-benar nyata terjadi, yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan hotspot, luas areal terbakar, serta terjadinya kabut asap di beberapa provinsi seperti Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan yang mayoritas juga merupakan kawasan gambut,” katanya.

Untuk menanggulangi Karhutla, Menko Mahfud MD pun meminta para stakeholder terkait memanfaatkan teknologi untuk memantau titik hotspot agar selalu update dengan perkembangan karhutla.

Disisi lain, penegakan hukum yang tegas menurut Menko Mahfud sangatlah penting. Hal ini ditujukan kepada kepada pemilik lahan baik perorangan maupun korporasi yang lokasinya terjadi kebakaran baik sengaja ataupun karena kelalaian, termasuk kepada para pemegang izin yang menelantarkan lahannya.

Dirinya pun meminta agar tetap dilakukan penataan ekosistem gambut dalam Kawasan Hidrologis Gambut dan menjaganya agar tidak kering.

Terkait dengan permasalahan adanya petugas di daerah yang masih melakukan kegiatan pemadaman karhutla yang dapat bertabrakan waktunya dengan seleksi kompetensi ASN, seperti yang dialami oleh petugas Manggala Agni, Menko Mahfud MD meminta agar Kementerian PAN RB, BKN dan KLHK saling berkoordinasi. Menko Mahfud MD juga menegaskan bahwa tidak terjadi transboundary haze pollution ke negara ASEAN lainnya akibat karhutla.

“Tidak ada kiriman asap ke negara tetangga seperti yang disampaikan beberapa pihak, atau yang sering terjadi pada masa yang lalu, sekarang tidak ada lagi,” ucapnya.

Dijelaskan pula bahwa operasi darat akan diutamakan dan dimaksimalkan, dikarenakan terbatasnya pesawat untuk operasi udara. Teknologi modifikasi cuaca (TMC) juga terus dilakukan dengan koordinasi BNPB.