Jakarta,GPriorirty.co.id-Dalam rangka menindaklanjuti koordinasi dengan sejumlah Kementerian dan Lembaga dari Pemerintah Pusat, Perusahaan minyak dan gas British Petroleum (BP) Berau Ltd bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat, Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, dan Pemerintah Kabupaten Fakfak menggelar Kegiatan Konsolidasi Pemangku Kepentingan Pengembangan Ekonomi Kawasan Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Fakfak di Hotel Mercure Sabang, Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Acara diawali dengan sambutan dari Humas SKK Migas Pamalu (Papua dan Maluku) Galih Agus Setiawan. “SKK Migas Pamalu memiliki area di Maluku dan Papua. Tugasnya melakukan pencarian minyak dan mengambilnya,” jelas Agus.
Tak hanya itu, SKK Migas Pamalu juga memiliki tugas membuat ketahanan energi, ekonomi, pangan dan wilayah, sehingga kolaborasi antara SKK Migas dan pemerintah daerah diharapkan Agus bisa terus berjalan.
Agus juga meminta agar kegiatan tatap muka seperti yang dilaksanakan pada saat ini bisa dilakukan, sehingga mampu membuat program yang menghasilkan PAD bagi daerah dan juga peningkatan ekonomi bagi masyarakat.
Perwakilan LNG Budiman setuju dengan ucapan Agus. Menurut Budiman kolaborasi bisa memajukan ketahanan energi di Teluk Bintuni dan Fakfak. “Secara reguler koordinasi lebih terasa impact nya dan bisa menemukan satu action plan yang bisa ditindak lanjuti bersama terutama di teluk Bintuni dan Fakfak,” jelas Budiman
Budiman juga memohon doa terkait pembangunan kilang ke-3 di Teluk Bintuni. “Hadirnya kilang ke-3 akan memiliki dampak bagi masyarakat Fakfak dan Bintuni. Karena LNG memprioritaskan SDM asli dua daerah tersebut,” ucap Budiman.
Kepala Dinas ESDM Yohan Abraham Tulus, SH ,MH, menyambut baik hadirnya acara ini. Menurut Abraham acara ini bisa menjadi kolaborasi bagi semua pihak sehingga perekonomian di Fakfak dan Teluk Bintuni bisa semakin berkembang, mengingat dua daerah yang terletak di Papua Barat memiliki banyak potensi yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan perekonomian.
Asisten II Setda Teluk Bintuni Ir I.B.Putu Suratna, M.M menjelaskan potensi apa saja yang terdapat di Teluk Bintuni, ” Hutan, perkebunan, perikanan, pertanian, sayur-mayur, sagu, minyak bumi dan gas,” jelas Putu Suratna.
Putu dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan kendala dalam pengembangan tersebut salah satunya pemasaran dan pembangunan tempat pelelangan ikan.
Sekda Fakfak Drs. H. Ali Baham Temongmere, MTP juga menjelaskan potensi yang ada di Fakfak. “Untuk peternakan ada sapi di Bomberay. Pertanian ada jagung di Bomberay, tempat wisata dan potensi lainnya,” jelas Ali Baham.
Fakfak seperti dijelaskan Sekda Ali Baham sudah memiliki tempat pelelangan ikan dan sentra industri.
Sekda Ali Baham dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan mengenai visi dan misi Bupati Untung Tamsil dan Yohana Dina Hindom, sejarah, luas wilayah, jumlah penduduk dan juga distrik yang terdapat di Fakfak.
Habel SP&D Manager BP Indonesia menjelaskan mengenai program yang sudah dilaksanakan oleh BP. “Terkait dengan Fakfak dan Bintuni, BP telah berkoordinasi dan akan meningkatkan potensi yang ada di dua daerah,” tukas Habel.
Habel yakin langkah yang dilakukan BP bisa menjawab pengembangan ekonomi di Fakfak dan Teluk Bintuni serta menghapus kemiskinan ekstrem yang terjadi di Papua Barat. (Hs.Foto.Hs)