
Ditemui usai acara Pro Talk Series yang digelar Iikatan Arsitek Indonesia (IAI) pada Rabu (26/1/2022) di Le Meredien Hotel, Jakarta, Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia(IAP) Dphil.H.Andy Simarmata,IAP menanggapi terkait pembangunan IKN di Penajam Paser Utara, termasuk titik nol yang sudah dilakukan oleh Bappenas beberapa waktu lalu. Berikut kutipan wawancaranya.
GP: Bappenas sudah melakukan penentuan titik nol pembangunan IKN. Bagaimana sudut pandang bapak sebagai Ketua Umum IAP terkait dengan penentuan ini?
IAP: Tentu titik nol bisa berarti banyak. Bukan hanya ada bangunan istana disitu, atau bangunan apa dan itu sah-sah saja, karena dimulai dari nol. Tetapi yang penting sekarang bagaimana dengan setelah ada keputusan undang-undang, planing yang direncakan oleh kementerian terkait harus disatukan dalam satu dapur. Jadi semua pada tempatnya sehingga pembangunan jadi berjalan kesinambungan.
GP: Apakah di dalam pembuatan rencana IAP dilibatkan?
IAP: Sebenarnya ada anggota kami yang terlibat. Tetapi uji publik ini yang tidak ada. Jadi akan lebih baik jika perencanaan ini disampaikan sehingga bisa mendapat penilaian dari publik.
GP: Terkait dengan grand design IKN?
IAP: Sibarani juga tadi mengatakan waktu dia bikin sayembara, datanya juga terbatas. Untuk itulah sebagai asosiasi, kita memberikan pemahaman bahwa agar proses pembangunan berjalan cepat dan sesuai dengan design, maka semua kementerian yang terkait harus satu suara. Untuk mewujudkan ini semua dibutuhkan dirijen, dalam hal ini Presiden Joko Widodo.
Untuk membangun IKN kita juga harus siap dulu pembangunan infrastrukturnya dari kawasan hutan menjadi non hutan. Untuk perubahan ini diperlukan juga perlibatan masyarakat sehingga tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan. Dan itu butuh waktu karena membutuhkan proses.
GP: Apakah benar berita yang mengatakan bahwa di tahun 2022 akan dimulai pembangunan?
IAP: Itu yang masih kita belum ketahui. Karena pembangunan IKN sama dengan pembangunan rumah, butuh perencanaan dan pembangunan pondasi. Untuk membangun pondasi ini dibutuhkan proses salah satunya pohon di hutan jangan ditebang semua. Begitu pula dengan pembangunan jalan harus yang efisien, dan efektif.
Jadi menurut saya, bahannya harus dimatangkan. Cari tempat yang ideal, jangan seperti sekarang tapi tidak teruji. Dan itu dibutuhkan satu semester untuk mematangkan dengan baik baru kita masuk infrastruktur hijau, biru, jalan dan juga lainnya.
Seperti yang kita katakan tadi, pembuatan kota bukan hanya produk tetapi sebuah proses. Proses itu harus dinikmati oleh semua bangsa. Dan proses itu harus terbuka dan melibatkan semua orang.(Hs.Foto.Hs)