Jakarta,GPriority.co.id- Kemampuan berbicara di depan umum atau public speaking, kini menjadi hal yang penting untuk dikuasai. Khususnya dalam pada era digitalisasi ini.
Kemampuan public speaking ini, menjadi syarat utama bagi pembentukan sumber daya manusia (SDM) di tengah masyarakat.
Anggota Komisi I sekaligus Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, H. Muhammad Farhan, SE dalam sambutannya saat menjadi pembicara di Ngobrol Bareng Legislator yang digelar secara online melalui zoom pada Sabtu (14/5/2022) menjelaskan bahwa melalui keterampilan ini, seseorang dapat menyampaikan ide dan gagasan di hadapan banyak orang.
“Public speaking merupakan bentuk komunikasi yang memungkinkan adanya interaksi langsung antara komunikator dan audiens. Biasanya lebih efektif, karena langsung mendapatkan umpan balik atau feedback,” ujar Farhan
Keterampilan untuk berbicara di depan umum ini, fungsinya kini telah mengalami perluasan. Bukan hanya dapat dimanfaatkan secara tatap muka, namun juga secara dalam jaringan (daring) ataupun online melalui ruang digital.
“Kemampuan public speaking sering digunakan ketika membawakan materi, menjadi moderator, menyajikan presentasi atau memimpin rapat,” tuturnya.
Adapun, kata Farhan, tujuan dari public speaking itu sendiri, di antaranya untuk menyampaikan informasi, mempengaruhi audiens, dan menghibur audiens.
“Sedangkan manfaatnya, untuk meningkatkan rasa percaya diri, memudahkan kita dalam menyampaikan ide/pendapat, meningkatkan dan mengasah kemampuan leadership, memicu untuk berpikir kritis. Salah satunya dalam pemilihan kata yang digunakan,” paparnya.
Ia memaparkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seseorang jika ingin menguasai kemampuan public speaking ini.
“omunikator dituntut untuk dapat menyampaikan informasi secara terstruktur dan mudah dipahami oleh audiens. Komunikator juga harus memahami akan Pentingnya melakukan riset dan menguasai materi. Selain itu, komunikator wajib mengetahui siapa target audiens dalam pemaparan materi, agar pesan/ide bisa disampaikan dengan tepat,” terangnya.
Pentingnya keterampilan ini, kata Farhan, kini juga merambah dan sangat bermanfaat bagi hampir segala bidang profesi.
“Selain itu, hal tersebut bisa menjadi nilai tambah di era kompetitif seperti saat ini. Perkembangan teknologi informasi memungkinkan kita menyampaikan ide atau gagasan secara mudah dan kreatif, sehingga pesan dapat disampaikan dengan baik dan tepat sasaran,” terangnya.
Senada dengannya, Dirjen Aptika Kemkominfo, Samuel A Pangerapan, B.Sc mengatakan, dalam hal ini literasi digital turut memegang peranan yang penting. Terutama dalam mengembangkan kualitas SDM di Indonesia.
“Dalam rangka menjalankan salah satu mandat tersebut terkait pengembangan SDM digital Kementrian Kominfo bersama gerakan nasional, literasi digital, cyber kreasi, serta mitra dan jejaringnya hadir untuk memberikan pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan digital pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” katanya.
“Peningkatan literasi digital adalah pekerjaan terbesar oleh karena itu kami juga tidak bekerja sendiri, diperlukan kolaborasi yang baik agar tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam proses percepatan transportasi digital,” tutupnya.(Hs.Foto.dok.Kominfo)