Stop Jadi People Pleaser Kalau Kesehatan Mental Kamu Tak Ingin Terganggu

Jakarta, GPriority.co.id – Pernahkah Anda melihat seseorang yang selalu berkata “iya” terhadap permintaan orang lain? Atau mungkin Anda sendiri selalu mengiyakan permintaan orang lain meskin sebenarnya tidak bersedia?

Jika Anda sering merasa demikian, bisa jadi orang tersebut atau Anda sendiri adalah the people pleaser.

People pleaser merupakan sebutan yang disematkan kepada orang yang selalu berusaha menyenangkan orang-orang di sekitarnya. Bahkan sekalipun orang tersebut tidak bahagia dengan apa yang dilakukannya untuk menyenangkan orang lain itu.

Dilansir dari situs OpenColleges, seorang people pleaser biasanya merupakan orang yang memiliki kecenderungan menyenangkan orang lain dalam kondisi atau keadaan tertentu dan dengan orang-orang tertentu.

Kecenderungan ini muncul kepada pihak-pihak tertentu yang memiliki relasi penting dengan seorang people pleaser, seperti pasangan, atasan kerja, atau teman dan orang lain yang memiliki hubungan dekat.

Tanda – tanda People Pleaser:
Di mata orang lain, seorang people pleaser umumnya dianggap membantu dan baik. Dia memiliki sifat yang suka melakukan apapun untuk membuat orang lain bahagia, serta dikenal sulit berkata “tidak” pada permintaan orang lain.

Ketika berbicara dengan orang lain, seorang people pleaser biasanya kesulitan mengungkapkan pendapat mereka secara jujur. Bagi people pleaser, pendapat orang lain amatlah penting. Sehingga mereka akan selalu setuju dengan perkataan orang lain.

Selain itu, people pleaser juga seringkali mudah merasa bersalah. Mereka cenderung suka meminta maaf untuk suatu kesalahan yang sebenarnya dilakukan oleh orang lain.

Agar selalu bisa menyenangkan orang lain, para people pleaser biasanya rela mengubah sikap dan diri mereka menjadi sosok lain yang bukan dirinya, melainkan sosok yang disukai orang lain tersebut.

Upaya untuk selalu menyenangkan orang lain ini membuat people pleaser terlalu bergantung terhadap seseorang untuk menyukainya.

Oleh karena itu, people pleaser melakukan apapun agar orang lain selalu menyukainya, termasuk melakukan berbagai hal yang tidak ia suka agar orang-orang membutuhkannya dalam berbagai kesempatan.

Perlu diketahui, para people pleaser umumnya adalah orang yang cenderung menilai rendah terhadap diri sendiri. Ketika hal ini terjadi, people pleaser akan membutuhkan atensi dari orang lain untuk meningkatkan value dirinya di mata orang lain tersebut.

Mereka meyakini bahwa bentuk penghargaan adalah ketika mereka dipuji oleh orang lain. Maka dari itu, para people pleaser berusaha menarik atensi dan meningkatkan value dengan melakukan sesuatu yang berguna bagi orang lain.

Selama masih dalam batas yang wajar, berusaha untuk menjadi manusia yang bermanfaat dan menyenangkan bagi orang lain merupakan hal yang positif. Namun jika sebaliknya, usaha menyenangkan orang lain justru bisa mempengaruhi kesehatan mentalnya.

Dampak Menjadi People Pleaser
Menjadi seorang people pleaser berlebih dapat membuat orang tersebut stres, tertekan secara emosional, dan cemas berkepanjangan.

Beberapa dampak buruk yang bisa terjadi ketika terus-menerus menjadi people pleaser, yakni:
1.Kurang Percaya Diri
Seorang people pleasr kurang bisa memahami bahwa tidak semua orang bisa disenangi. Akibatnya, ketika orang sekitar kurang memberi respon terhadap apa yang dilakukannya, people pleaser akan merasa malu, minder, sedih, dan merasa tidak berharga.

2.Muncul Rasa Kesal, Frustrasi, dan Benci
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, people pleaser akan selalu berusaha melakukan sesuatu untuk menyenangkan orang lain. Meskipun ia sendiri sebenarnya tidak suka. Akibatnya, seorang people pleaser akan merasa kesal dan frustrasi ketika menghabiskan seluruh waktunya untuk orang lain.

Terlebih ketika orang tersebut memberikan respon yang tidak sesuai dengan harapannya. Jika hal ini sering terjadi, perasaan kesal dan frustrasi akan terus muncul dan bertumpuk hingga berubah menjadi rasa benci kepada orang lain karena merasa telah dimanfaatkan.

3.Dimanfaatkan Oleh Orang Lain
Selain dampak psikologis, people pleaser juga bisa membuat dirinya mudah terperdaya sehingga sering dimanfaatkan oleh orang lain. Seseorang dengan niat buruk akan memanfaatkan kesediaan people pleaser untuk melakukan apapun yang disukai orang lain tersebut. Tidak jarang bantuan yang diminta tidak memiliki persetujuan kedua belah pihak.

4.Memiliki Hubungan yang Tidak Berkualitas
Hubungan yang terjalin antara people pleaser dengan orang lain bisa jadi merupakan hubungan yang tidak berkualitas. Hal ini karena interaksi dan relasi yang terjalin selaman ini dibangun karena keingin selalu menyenangkan orang lain dan mengharapkan respon yang baik secara terus menerus.

Hubungan seperti ini sulit dipertahankan, karena semata-mata berusaha mencari kepuasan dari semua pihak tanpa ada komunikasi untuk saling mengenal secara mendalam mengenai diri mereka yang sesungguhnya.

.Cara Berhenti Menjadi People Pleaser
Untuk mengurangi berbagai dampak buruk di atas, sikap people pleaser ini harus diubah. Berikut cara berhenti menjadi people pleaser:

Berbuat Kebaikan dengan Tulus
Orang lain akan lebih menghargai perbuatan seseorang jika dilakukan dengan tulus dan tanpa tendensi tertentu. Bantulah oran lain karena Anda ingin membantu memudahkan pekerjaannya. Dengan demikian Anda akan mampu memberi batasan tertentu pada hal-hal yang tepat.

Utamakan Diri Sendiri
Meski terkesan egois dan cenderung tidak empati, namun sebuah tindakan selayaknya dilakukan atas kesadaran diri. Mengabaikan diri sendiri dan terlalu fokus pada orang lain justru akan menyakiti perasaan Anda. Selain itu, keberadaan Anda dan kebaikan yang telah dlakukan juga dapat dimanfaatkan orang lain jika tidak dilakukan secara hati-hati.

Beri Batasan
People pleaser bisa mengurangi kecenderungan mereka dengan memberi batasan pada hal-hal tertentu. Sebab tidak semua orang menghendaki bantuan orang lain. Anda juga tidak mungkin bisa membantu semua orang sendirian.

Maka dari itu, beri batasan dan bantulah orang-orang yang benar-benar membutuhkan bantuan. Pastikan bahwa Anda juga memiliki kemampuan untuk membantu mereka.

Percaya Diri
Sikap people pleaser lahir karena rasa tidak percaya diri. Untuk mengurangi dampak people pleaser ini, Anda perlu meningkatkan kepercayaan diri ketiak berinteraksi. Kepercayaan diri dapat mengurangi tingkat ketergantungan pada orang lain.

Rasa percaya diri juga mampu membuat Anda bersikap tegas untuk menolak dan mengungkapkan pendapat secara jujur dan dengan alasan terbaik. (Vn)