Jakarta,Gpriority-Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jakarta Barat, Kasus Covid-19 di Cengkareng, Jakarta Barat pada 18 Juni 2021 mengalami lonjakan sebesar 224 kasus dan menempati posisi pertama kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta.
Namun sehari selanjutnya kasus Covid-19 di Cengkareng alami penurunan dengan 178 kasus dan menempati urutan ke-4 kasus Covid-19 tertinggi di DKI Jakarta. Hanya bertahan sehari, pada 20 Juni 2021, Covid-19 di Cengkareng alami kenaikan sebesar 238 kasus. Begitu pula pada tanggal 21 Juni 2021, kasus Covid-19 di Cengkareng masih tetap tinggi yakni 238 kasus, sehingga menempati urutan pertama daerah penyumbang kasus Covid-19 di DKI Jakarta.
Menurut Camat Cengkareng,Ahmad Faqih dikutip dari laman resmi Satgas Covid-19,Senin (21/6/2021) melonjaknya Covid-19 di Cengkareng karena masyarakat Abai Protokol Kesehatan. H” Berdasarkan laporan dari Satgas Covid-19 di lingkungan RW, masyarakat Cengkareng pada saat ini sudah abai protokol kesehatan. Hal ini mungkin disebabkan rasa bosan mereka karena Covid-19 tak kunjung pergi. Namun tanpa mereka sadari kelakuan mereka inilah yang justru menjadi penyebab Covid-19 di Cengkareng makin meningkat dalam tiap harinya. Sehingga kami akan melakukan tindakan untuk kembali menurunkan kasus di Cengkareng,” jelas Ahmad Faqih.
Saat ditanya, berasal dari klaster mana, Ahmad Faqih menjelaskan belum mendapat laporan dari satgas, sehingga belum menentukan peningkatan Covid-19 berasal dari klaster mana.
Menurut Ahmad Faqih langkah yang dilakukan olehnya adalah melakukan pengetatan di berbagai wilayah.” Kami juga akan melakukan lockdown mikro kepada RW yang kasus Covid-19 nya tinggi,” jelas Ahmad Faqih.
Ahmad Faqih juga akan menugaskan Satpol PP untuk berjaga di sejumlah pasar termasuk Pasar Jalan Baru Cengkareng yang terletak di Mutiara Taman Palem.
Tak hanya itu, Ahmad Faqih juga akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Cengkareng, sehingga mereka kembali patuh pada protokol kesehatan.(Hs)
