Jakarta, Gpriority.co.id – Penyangkalan atau denial biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sedang mengalami stres berat akibat peristiwa yang dirasakan membuat mereka terluka dan sakit.
Menurut tokoh dan ilmuwan psikologi, Sigmund Freud, sikap menyangkal disebut dikenal dengan istilah denial. Denial merupakan salah satu bentuk dari self defense mechanism.
Tanda-tanda Denial Syndrome
– Menolak untuk membicarakan masalah tersebut.
– Menemukan cara untuk membenarkan perilaku kamu.
– Menyalahkan orang lain atau kekuatan luar karena menyebabkan masalah.
– Bertahan dalam suatu perilaku meskipun ada konsekuensi negatif.
– Berjanji untuk mengatasi masalah di masa depan.
– Menghindari memikirkan masalah.
– Merasa putus asa.
Cara Mengatasi Denial Syndrome
Wajar untuk sesekali membuat penyangkalan terhadap masalah yang terjadi. Namun, jika ada masalah terus menerus, itu tidak akan terpecahkan dan bahkan menjadi berlarut-larut. Oleh karena itu, beberapa strategi dapat diterapkan untuk menghadapi denial syndrome.
– Luangkan waktu untuk memikirkan apa yang sebenarnya ditakuti.
– Pikirkan tentang apa yang mungkin terjadi kalau terus hidup dalam penyangkalan, baik secara positif maupun negatif.
– Beri ruang untuk memahami perasaan dan ketakutan yang dirasakan oleh diri sendiri.
– Tulislah pikiran dan perasaan yang sejujurnya.
– Bicarakan masalah dengan seseorang yang dipercaya atau orang yang dicintai.
– Carilah bantuan profesional.
Jika ini terjadi pada Kamu, maka Kamu harus belajar untuk perlahan-lahan meningkatkan diri. Kamu juga bisa pergi ke psikolog jika Kamu benar-benar mengalami kesulitan dalam mengatasinya. (srw.foto.dok.pribadi)