Mengenal Sedentary Life, Gaya Hidup yang Malas Gerak

Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Dimas | Foto: Unsplash.com/@michiru

Jakarta, GPriority.co.id— Pernahkah kamu mendengar Sedentary Lifestyle? Mungkin kata-kata ini belum pernah terdengar di telinga kamu.

Sedentary life adalah gaya hidup ketika seseorang cenderung tidak ingin melakukan apapun alias mager. Malas gerak ini biasa terjadi ketika sedang akhir pekan dan tidak ingin pergi ke mana-mana.

Apa sih Sedentary Life? Melansir dari Siloamhospitals.com, simak selengkapnya berikut ini.

Mengenal Sedentary Lifestyle

Gaya hidup ini mengacu ketika seseorang tidak ingin bergerak secara fisik. Sebagaimana yang dikatakan Kementerian Kesehatan RI, sedentary lifestyle adalah kegiatan yang dilakukan di luar waktu tidur dan hanya mengeluarkan kalori dalam jumlah sedkit, yaitu kurang dari 1,5 METs.

Sedentary life disebut menjadi penyebab kematian yang sering terjadi di dunia, berikut yang dikatakan oleh WHO.

Dampak Sedentary Lifestyle

Gaya hidup ini tentu sangat berdampak bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ada beberapa dampaknya yang perlu diketahui lebih lanjut:

-Meningkatkan risiko obesitas: Sedentary Lifestyle diketahui paling sering menyebabkan obesitas atau berat badan berlebihan. Kurang bergerak dapat membuat tubuh tidak akan mengolah makanan secara sempurna untuk dijadikan energi.

-Meningkatkan risiko diabetes: Dampak buruk dari gaya hidup ini adalah meningkatnya risiko diabetes. Hal itu disebabkan karena tubuh tidak bergerak dan terbiasa mengonsumsi makanan manis serta tinggi kalori.

-Meningkatkan risiko penyakit jantung: Dampak dari gaya hidup Sedentary Life adalah meningkatnya risiko penyakit jantung. Akibatnya, jantung tidak dapat bekerja secara optimal dan memicu penyakit serius seperti serangan jantung dan jantung koroner.

-Menyebabkan terjadinya gangguan mental: Sedentary Life juga menyebabkan terjadinya gangguan mental. Ketika seseorang kurang melakukan aktivitas dan hanya berdiam di rumah, perasaan stres, jenuh, cemas, dan depresi juga bisa terjadi.