Gencatan Senjaga Menjadi Utama untuk Mendesak Perang Israel-Palestina

Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Dimas A Putra | Foto: Kementerian Luar Negeri

New York, GPriority.co.id— Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan untuk mendesak dihentikannya kekerasan dan bencana kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza.

Ada tiga hal yang disampaikan mengenai Indonesia desak segera untuk mengakhiri perang yang terjadi di Palestina.

Seruan bersama untuk gencatan senjata

Menlu RI Retno Marsudi mengatakan, Indonesia desak dengan seruan bersama untuk gencatan senjata.

“Diam di tengah desingan peluru dan ledakan roket yang memekakkan telinga adalah sangat mengerikan. Dukungan mutlak terhadap salah satu pihak telah memicu penggunaan kekerasan yang tidak proporsional, pelanggaran hukum humaniter internasional, dan impunitas,” ungkapnya yang dilansir melalui keterangan Kementerian Luar Negeri, di New York, Selasa (24/10).

“Menjadi kewajiban kolektif kita untuk mengakhiri siklus kekerasan sebelum tereskalasi menjadi bencana kawasan dan global,” ungkap Menlu.

Memprioritaskan akses kemanusiaan

Menlu RI mengungkapkan, lebih dari 2 juta nyawa Gaza terancam karena tidak adanya akses terhadap kebutuhan dasar.

“Konvoi bantuan kemanusiaan terkendala dan terancam oleh baku tembak. DK harus segera mendesak akses bantuan kemanusiaan yang aman dan lancar serta penghormatan terhadap hukum humaniter internasional,” ungkapnya.

Kemanusiaan harus dikembalikan ke Dewan Keamanan

Lewat penyampaiannya, Menlu RI meminta tolong gunakan kekuatan besar untuk kemanusiaan. Sebab warga Palestina berhak memperoleh hak dan perlakuan yang setara.

“Kita semua manusia. Kita semua berhak memiliki rumah. Kita harus tolak pengusiran warga Palestina. Jangan sampai tragedi 1948 kembali terjadi,” tegas Menlu.

“DK memiliki kekuatan besar, dan dengan kekuatan besar maka tanggung jawab juga besar, untuk mengatasi situasi di Gaza dan akar masalahnya, serta memastikan terwujudnya solusi dua negara,” tandas Menlu.