Jakarta, GPriority.co.id – 10 juta bambu digunakan untuk membangun pondasi jalan tol di Indonesia, hebatnya inovasi ini adalah pertama di dunia.
Bambu digunakan sebagai salah satu material utama dalam pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, khususnya di Seksi 1 Semarang-Sayung.
Material ini dirakit dan ditata menjadi sistem matras untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar di area konstruksi.
Langkah ini diperlukan karena ruas sepanjang 10,64 kilometer tersebut berada di atas laut, berbeda dengan Seksi 2 Sayung-Demak yang membentang sejauh 16,31 kilometer di atas daratan.
Inovasi ini merupakan hasil inisiasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Jutaan batang bambu dipasang dan dibentangkan sedemikian rupa di atas air, untuk memperkuat pondasi jalan tol tersebut.
Penggunaan bambu sebagai rangka dasar jalan tol ini juga bertujuan untuk tanggul laut.
Jadi, saat air pasang laut muncul ke daratan Kota Semarang, maka akan tertahan karena adanya tanggul tersebut.
Kementerian PUPR sendiri saat ini sedang merampungkan konstruksi untuk Seksi 1 Semarang-Sayung, dengan panjang total 10,64 kilometer.
Meski masih terus dikerjakan pembangunannya, tapi ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 kilometer telah beroperasi sejak Februari 2023 lalu.
Sementara sisanya, yaitu ruas Semarang-Sayung sepanjang 10,64 kilometer masih dalam tahap pembangunan dan ditargetkan selesai pada Februari 2027 mendatang.
Kelebihan Bambu Dalam Material Pembangunan
Sebagai informasi, bambu merupakan salah satu material paling sustainable, ramah lingkungan, dan gampang tumbuh.
Bambu bersifat ringan, fleksinel, dan dapat digunakan dalam berbagai macam konstruksi. Selain itu, penggunaan bambu juga dapat menekan biaya.
Bambu juga memiliki fleksibilitas dan ketahanan yang tinggi terhadap tegangan. Bambu sangat cocok digunakan pada iklim hangat dan lembab.
Sementara itu, bambu juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya tidak tahan terhadap badai, hujan, hingga serangga.
Namun kekurangan tersebut tergantung jenis dan besaran bambu, serta tentu saja telah diperhitungkan dengan baik oleh Kementerian PUPR, hingga dapat melibatkan material bambu pada pondasi jalan tol.
Foto : ANTARA