Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Dimas | Foto: @Kemlu_RI
New York, GPriority.co.id— Pada 10 Oktober pukul 10.00 pagig waktu New York, telah dilakukan pemungutan suara untuk pemilihan anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang bertempat di General Assembly Hall, Markas besar PBB, di New York.
Terpilihnya Indonesia sebagai Dewan HAM yang ke-enam kalinya, mendapatkan suara terbanyak yang diberikan untuk terus berkontribusi bagi pemajuan dan perlindungan HAM.
Dalam keterangan rilisnya menagtakan, kemitraan inklusif diperlukan untuk kemajuan. Untuk memajukan serta perlindungan hak asasi manusia, Indonesia konsisten tidak ingin melihat isu HAM dipolitisasi.
Ada tiga prioritas utama dalam menjalankan keanggotaannya di Dewan HAM PBB, yaitu:
Pertama, meningkatkan kapasitas negara-negara dalam mempromosikan dan melindungi HAM, utamanya melalui peningkatan kerja sama teknis dan capacity building.
“Indonesia akan terus konsisten memastikan no one is left behind dalam upaya pemajuan dan perlindungan HAM, termasuk negara-negara berkembang,” kutipnya, sebagaimana lewat keterangan rilis dari Kementerian Luar Negeri.
Kedua, menodorong dialog yang intensif antar negara dengan kelompok-kelompok kawasan.
“Hal ini akan dilakukan antara lain dengan sinkronisasi mekanisme pemajuan HAM di kawasan seperti dengan ACHR, dengan ACWC dengan mekanisme HAM global,” kutip lebih lanjut.
“Kerja sama dengan badan-badan di tingkat regional dan global juga akan diperkuat,” lanjutnya.
Ketiga, mendorong implementasi nilai-nilai Universal Declaration of Human Rights. Indonesia akan terus mendorong penguatan multilateralisme dengan prinsip solidaritas, inklusivtas, dan kesetaraan.