Jakarta, GPriority.co.id – Tim peneliti dari Universitas Valladolid (Spanyol) telah menganalisis 40 merek bir dan menemukan bahwa bir hitam memiliki lebih banyak zat besi bebas dari pada bir biasa dan bir nonalkohol. Zat besi sangat penting bagi diet manusia, tetapi juga membantu mengoksidasi senyawa organik yang memberikan kestabilan dan rasa pada minuman bir.
Menurut analisis yang dilakukan oleh Universitas Valladolid (UVa) terhadap 40 jenis bir dari semua 5 benua, bir hitam memiliki kandungan zat besi bebas rata-rata sebesar 121 ppb (bagian per miliar) dibandingkan dengan 92 ppb pada bir biasa dan 63 ppb pada bir non-alkohol.
“Meskipun jumlahnya sangat kecil, perbedaannya tampak jelas dan bisa jadi disebabkan oleh proses produksi atau bahan baku yang digunakan dalam pembuatannya,” ungkap Carlos Blanco, profesor Teknologi Pangan di UVa dan salah satu penulis penelitian tersebut dikutip Senin (04/11).
Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Pangan dan Pertanian menunjukkan bahwa kandungan zat besi yang lebih tinggi dalam bir hitam dapat dijelaskan oleh ekstrak malt dan hop yang digunakan untuk memproduksinya.
Pada produksi bir biasa mencakup tahap penyaringan yang menggunakan tanah diatom. Batuan sedimen ini adalah material berpori dengan mikroalga yang digunakan untuk meringankan bir. Hal tersebut memerangkap zat besi dan menyebabkan konsentrasinya menurun.
Sedangkan pada bir nonalkohol mengalami proses penguapan vakum untuk menghilangkan alkohol. Proses ini juga menghilangkan ion besi karena ion besi terseret oleh molekul volatil.
Studi ini juga meneliti 17 merek bir Spanyol dan 23 merek bir dari negara lain, dengan 28 bir biasa , 6 bir hitam, dan 6 bir nonalkohol. Bir dengan kandungan zat besi tertinggi adalah bir hitam Spanyol (165 ppb) dan bir hitam Meksiko (130 ppb). Bir dengan kadar zat besi terendah berasal dari Belanda dan Irlandia (masing-masing 41 ppb dan 47 ppb).
Mengukur kadar zat besi dan logam lainnya dalam bir tidak hanya penting karena zat-zat tersebut penting bagi pola makan manusia, tetapi juga karena relevansinya dalam proses pembuatan bir.
Kadar logam dalam bir dapat menentukan karakteristik organoleptik, stabilitas, dan kualitasnya.
Penulis : Jojie Matitaputty
Foto : minuman.com