Wakil Ketua DPRD Kaltara, Abdul Djalil Fatah Nilai Kaltara Banyak Kemajuan

Memasuki usia hampir 4 tahun, Provinsi Kalimantan Utara telah banyak mengalami perubahan. Mulai dari segi pembangunan maupun terhadap pelayanan kepada masyarakat. Hal itu ditegaskan Wakil Ketua DPRD Kalimantan Utara, Abdul Djalil Fatah.

Menurut Djalil, salah satu perubahan yang nyata terlihat yakni adanya pembangunan gedung beberapa perkantoran di wilayah ibu kota Kaltara. Pembangunan gedung ini tentu untuk mendukung pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Selain itu, juga terlihat adanya perbaikan jalan poros yang menghubungkan Tanjung Selor (Kabupaten Bulungan) ke Kabupaten Malinau.

“Kita sudah melihat secara nyata, Kaltara sudah banyak perubahan selama ini,” kata Abdul Djalil Fatah.

Selain itu, lanjut Djalil, juga terlihat adanya peningkatan pelayanan di bidang kesehatan dan pendidikan.

Di bidang kesehatan misalnya, dilakukan pengalihan aset Kaltim ke Kaltara berupa rumah sakit di Tarakan serta peralatan medis. Pemprov Kaltara juga memberangkatkan calon-calon dokter spesialis untuk menempuh pendidikan.

Demikian juga dengan pelayanan di dunia pendidikan. perubahan nyata terlihat dengan adanya peningkatan beberapa status lembaga pendidikan, seperti Universitas Kaltara (Unikal) dan Universitas Borneo Tarakan (UBT), termasuk menambah tenaga dosen.

“Ini yang saya lihat secara nyata. Pembangunan infrastrukutr, pelayanan di bidang pendidikan dan kesehatan maupun pelayanan lainnya. Dan juga upaya pengembangan industri ke depan,” jelasnya.###

Perangi Narkotika Tanggung Jawab Bersama

Wakil Ketua DPRD Kalimantan Utara Abdul Djalil Fatah juga mengatakan, penyalahgunaan narkotika di Provinsi Kalimantan Utara, sudah sangat mengkhawatirkan.

Karena itu, ia mengajak semua komponen masyarakat, bersama pemerintah dan aparat keamanan bersama-sama memerangi narkoba yang mengancam generasi muda di Kaltara ini.

“Memerangi narkoba bukan hanya tanggung jawab aparat dan pemerintah saja. Semua komponen masyarakat harus terlibat dan bekerja sama. Itu kalau ingin menyelamatkan generasi kita,” kata Djalil, beberapa waktu lalu.

Menurut Djalil, di era saat ini, peredaran dan penggunaan narkoba sudah tidak pandang usia lagi. Banyak kalangan pelajar atau remaja yang terlibat barang haram ini. bahkan, narkoba juga sudah mulai menyasar anak-anak.

“Seperti kabar yang beredar, ada makanan anak-anak mengandung narkoba. Ini kan bahaya kalau benar terjadi. Saya melihat ini sekan-akan sudah jadi skenario yang akan mengahancurkan masa depan anak-anak,” jelasnya.

Dikatakannya, mencegah generasi muda khususnya pelajar terlibat konsumsi barang haram tersebut bukan hanya tanggung jawab pihak sekolah. Orangtua juga ikut berperan penting terhdapa anaknya.

Orangtua harus ekstra perhatian terhadap anak-anak sebagai bentuk pengawasan dini agar tidak terjerumus terhadap barang-barang terlarang.

“Intinya kerja sama semua komponen. Dimulai dari rumah tangga dulu,” katanya.

Tanpa kerja sama semua komponen, maka kata Djalil, sulit untuk memerangi narkoba di daerah ini. “Peran dari masyarakat sangat penting. Termasuk peran media bagaimana memberikan informasi tentang bahaya narkoba. Ulama dan penceramah juga dibutuhkan untuk memberikan nasihat kepada masyarakat kita,” ujarnya.

Aparat keamanan, lanjutnya, juga butuh dukungan dari pemerintah dalam hal pengawasan. Sebab, narkoba ini bisa masuk dari berbagai arah mengingat Kaltara merupakan wilayah perbatasan dengan negara lain.

“Walau banyak personel, tetapi sarana dan prasarananya terbatas. Sementara batas wilayah Kaltara yang bisa jadi pintu masuk narkoba cukup luas. Belum lagi wilayah lautnya. Jadi ini juga butuh dukungan pemerintah,” tandasnya.## (Adv/Humas)