Jakarta,GPriority.co.id – Ambergris atau muntahan paus adalah benda yang memiliki sifat seperti lilin dan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan parfum. Ambergris diketahui memiliki aroma yang unik dengan sifat fiksatif dan kemampuan untuk meningkatkan aroma penciuman.
Hingga saat ini komoditas ambergris memiliki nilai jual yang fantastis. Belum lama ini, seorang nelayan di Thailand tak sengaja menemukan gumpalan ambergris dan ditaksir kurang lebih Rp 20 miliar. Alasan ambergris mendapat nilai jual tinggi karena faktor manfaat dan kelangkaannya.
Ambergris terbentuk dari usus paus kotaklema atau paus sperma yang digambarkan sebagai muntahan. Namun ambergris adalah kotoran hewan paus itu sendiri. Ambergris segar memiliki bau feses yang kuat dan sangat berharga.
Ambergris juga dijuluki floating gold atau emas yang terapung, karena semakin lama ambergris mengapung di lautan maka semakin mahal harganya.
Pada zaman dahulu, ambergris lebih dikenal sebagai bahan dasar pembuatan obat-obatan. Ketika pandemi wabah pes melanda Eropa di pertengahan abad ke-14, masyarakat borjuis mulai mengumpulkan ambergris dan menggantungnya sebagai pomander di leher atau ikat pinggang.
Namun kini ambergris lebih sering digunakan sebagai bahan dasar parfum. Merek kenamaan Chanel diketahui menggunakan ambergris sebagai bahan dasar pembuatan produk parfum mereka, karena dipercaya dapat mempertahankan aroma wangi.
Ambergris bisa ditemukan di tengah laut dengan keadaan mengapung atau di bibir pantai setelah terombang-ambing selama beberapa waktu. Potongan penemuan ambergris cukup bervariasi, mulai dari berat 15 gr hingga 400 kg. (Hn.)