Apa Itu Anemia Alplastik? Penyakit yang Diduga Penyebab Babe Cabita Meninggal Dunia

Jakarta, GPriority.co.id – Dunia hiburan kembali berduka atas meninggalnya seorang komika tanah air, Babe Cabita pada Selasa (9/4).

Diketahui, pemenang Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kompas TV 2012 itu sempat mengaku mengidap penyakit langka, anemia aplastik.

Lantas apa itu anemia aplastik yang diduga jadi penyebab Babe Cabita meninggal dunia?

Dilansir Siloam Hospital, Anemia aplastik adalah gangguan kesehatan berupa anemia atau kurang darah dikarenakan sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah baru yang cukup, baik trombosit, leukosit, maupun eritrosit atau ketiganya sekaligus.

Anemia aplastik adalah kondisi langka atau jarang ditemukan kasusnya. Walau begitu, anemia aplastik perlu diwaspadai karena tetap bisa dialami oleh seluruh kalangan. 

Penyakit anemia aplastik digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu inherited aplastic anemia dan acquired aplastic anemia. Inherited aplastic anemia adalah anemia aplastik yang diturunkan atau diakibatkan dari kerusakan gen.

Sedangkan acquired aplastic anemia merupakan anemia aplastik yang didapatkan oleh seseorang semasa hidupnya. Acquired aplastic anemia biasanya dialami oleh pasien dengan penyakit autoimun.

Penyebab Anemia Aplastik

– Penyakit autoimun yang dapat mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel sehat, termasuk sel pada sumsum tulang.

– Pernah menjalani perawatan radioterapi atau kemoterapi. Dua perawatan kanker ini berisiko menyebabkan kerusakan sel sehat dalam tubuh.

– Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti beberapa jenis antibiotik dan obat rheumatoid arthritis.

– Terinfeksi virus tertentu, seperti virus HIV, hepatitis, cytomegalovirus, Epstein-Barr, dan lain sebagainya.

– Terpapar bahan kimia berbahaya dan terjadi secara terus-menerus, seperti pestisida, benzene, dan lain sebagainya.

– Kehamilan, karena masa kehamilan berisiko menyebabkan sistem kekebalan tubuh ibu menyerang sel pada sumsum tulang.

Gejala Anemia Aplastik 

Anemia aplastik dapat memengaruhi fungsi setiap jenis darah, yaitu leukosit yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh, trombosit untuk pembekuan darah, dan eritrosit untuk penyaluran oksigen ke seluruh tubuh. 

Hal tersebut menyebabkan gejala anemia aplastik bervariasi, tergantung dari sel darah yang terdampak. Namun, gejala umum dari anemia aplastik adalah sebagai berikut:- Demam.

– Lemas.

– Pucat.

– Sakit kepala atau pusing.

– Jantung berdebar-debar.

– Sesak napas.

– Memar-memar.

– Perdarahan, seperti mimisan.

– Mudah terkena infeksi penyakit

Pengobatan Anemia Aplastik 

Pengobatan anemia aplastik akan dilakukan oleh dokter tergantung dari tingkat keparahannya. Tindakan yang umumnya akan dilakukan oleh dokter untuk menangani anemia aplastik adalah sebagai berikut:

– Terapi antibiotik dan antivirus, dilakukan apabila pasien anemia aplastik berisiko tinggi atau telah terserang infeksi.

– Imunosupresan, yaitu pemberian obat imunosupresan, seperti ciclosporin dan kortikosteroid, untuk mencegah terjadinya kerusakan sumsum tulang karena penyakit autoimun.

– Transfusi darah, untuk mencukupi sel darah pada pasien anemia aplastik.Transplantasi sumsum tulang, untuk menggantikan sel sumsum tulang yang rusak dengan yang sehat.

Foto: Instagram/@smindrawati