Jakarta, Gpriority.co.id – Selama ini kita hanya menggangap bahwa stres hanya terjadi pada orang dewasa saja. Namun, kenyataanya stres juga dapat terjadi pada anak. Bahkan sejak mereka dalam kandungan, sebab stres yang dialami ibu dapat mempengaruhi janin.
Melansir dari situs web resmi halodoc.com, hasil penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat kepada 432 anak dengan rentang usia 5-13 tahun, mengatakan bahwa 72 persen anak mengalami stres, yang ditunjukkan oleh periku negatif, selama 12 bulan terakhir.
Secara umum, gejala stres pada anak hampir sama dengan gejala stres pada orang dewasa. Namun ada beberapa hal yang lebih menonjol. Untuk lebih jelasnya, simak apa saja gejala stres pada anak beserta penjelasannya.
Berikut merupakan gejala stres yang dialami pada anak:
1. Perubahan Emosi
Saat anak mengalami stres, maka akan berdampak kepada perubahan atau gangguan emosi si anak. Gangguan emosi meliputi, mudah marah, mudah tersinggung, mudah menangis, dan lain sebagainya. Intinya si anak lebih sensitif dari biasanya.
2. Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku ini dapat berbentuk perilaku menjadi sulit diatur, nakal, menarik perhatian yang berlebihan, atau justru sebaliknya menarik diri atau mengurung diri di kamar.
3. Penurunan Prestasi Belajar
Terjadinya kesulitan untuk fokus menangkap pelajaran yang diberikan baik di sekolah maupun di rumah sehingga berdampak pada penurunan prestasi belajar.
4. Keluhan Fisik
Pada umumnya, mereka mengeluhkan keluhan pencernaan (muntah-muntah, dan mual), sakit kepala, dan keluhan fisik lainnya yang tidak khas.
5. Malingering
Perilaku berpura-pura sakit untuk menghindari kewajiban seperti belajar dan membantu pekerjaan rumah.
Dari gejala yang sudah dijelaskan, mari kita sebagai orang dewasa atau orang tua lebih memahami bahwa mereka sedang kelelahan dengan dirinya sendiri, butuh dipahami dan didampingi. Perubahan perilaku yang diwujudkan oleh si anak tidak bermaksud mereka untuk menjadi nakal, melainkan mereka sedang berbicara ’’Aku butuh dibantu”. (srw)