Jakarta, GPriority.co.id-Beberapa waktu yang lalu Wuling Motors Indonesia memperkenalkan produk terbarunya bernama Wulling Air EV.
Wulling Air EV merupakan mobil listrik dengan ukuran mungil yang memiliki kandungan lokal sebesar 40%, dan varian Standard Range dengan jarak tempuhya hingga 200 km serta tipe Long Range mencapai 300 km membuatnya cocok untuk digunakan berkendara sehari-hari di kota besar.
Sayangnya saat dilakukan uji coba oleh beberapa rekan jurnalis, ada 5 hal yang membuat mereka emosi. Berikut ulasannya.
1. Pemasangan Seat Belt Sangat Merepotkan
Jarak pilar A ke B sangat panjang, tentu saja ini sangat merepotkan pengemudi karena agak susah meraih pengait saat ingin memasangkan seat belt.
2. Speaker Terlihat Murahan
Bagi mobil sekelas Wulling, speaker yang dipasang terlihat standar. Bahkan saat disetel suara yang keluar standar. Ini yang menjadi bahan pertimbangan Wulling jika ingin Wulling Air EV makin diminati.
3. Pandangan ke Belakang Lewat Spion Kurang Luas
Guna mengetahui kondisi belakang mobil baik sedang berjalan maupun parkir, pengemudi kerap kali menggunakan spion supaya berkendara tetap aman dan nyaman.
Namun untuk spion tengahnya tersebut pengemudi merasa bahwa visibilitas ke belakang terasa terbatas berkat ukurannya yang mungil. Guna melihat kondisi belakang supaya lebih aman, pada akhirnya pengemudi banyak mengandalkan spion samping dengan memperoleh pandangan yang lebih leluasa.
4. Saat Melaju 90 km/jam Mobil Terasa Goyang
Saat dicoba dijalan bebas hambatan dengan kecepatan 90 km/jam mobil terasa goyang, sehingga mau tidak mau pengemudi harus menurunkannya dibawah 90 km.
5. Tuas Lampu dan Wiper Ringkih
Kekurangan berikutnya yang ada di Wuling Air ev menurut pengemudi adalah tuas pengaturan lampu dan wiper yang terkesan ringkih berkat material yang digunakan. Selain itu tuasnya juga memiliki tekstur yang kasar sehingga menurut kami kurang begitu pas ketika digunakan.
Itulah 5 Kekurangan yang membuat emosi. Harapannya dapat diperbaiki oleh Wulling sehingga Air EV bisa menjadi mobil andalan keluarga Indonesia. (Hs.Foto.dok.pribadi)