Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Lina F | Foto: Sifra
Jakarta, GPriority.co.id — Batik ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya menggunakan pewarna alami. Hal itu juga dimiliki oleh Batik Hotel yang punya ecoprint dengan warna yang sama.
Owner Batik Hotel Sri Sapariati mengatakan, semua produk yang disajikannya adalah punya warna asli dari alam. Mulai dari daun-daun asli, akar, dan kayu-kayuan.
“Semua warnanya alam. Dari secang, tegeran, ketapang, kemudian mangrove. Mangrove sudah kita eksplor, seperti ada warna keunguan,” ungkapnya saat ditemui oleh Gpriority, Senin (2/10).
Mengenai produk ecoprint dengan warna alam, Owner Batik Hotel tersebut mengatakan bahwa warna dari tumbuh-tumbuhan tidak sama dan limited edition.
Hal itu ada perbedaan dari warna, di mana warna daun di ecoprint ada yang warna putih dan hijau.
Selain itu, lanjut Owner Batik Hotel, produk ecoprint juga sudah ekspor ke Thailand.
“Alhamdulilah sudah ekspor ke sana, dan sudah pernah saya bawa,” lanjutnya.
“Kebetulan saya binaan dari Parekraf, Dinas PPKUKM, BRI juga membantu salah satunya pelatihan dan pemasaran,” ungkapnya lebih lanjut.
Untuk pemroduksian kain ecoprint seperti scarf, ia mengatakan sehari bisa produksi sebanyak sepuluh. Dan proses pengerjaan dilakukan selama sepuluh hari.
“Kalau kain bisa sampai empat lembar atau enam lembar, atau 15 kali 2 meter,” ujarnya.