
Jakarta,Gpriority-Anugerah Jurnalistik Kominfo (AJK) 2018 merupakan bentuk apresiasi terhadap rekan media yang menjadi mitra Kominfo.
Menurut Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu dalam sambutanya di Ajang Anugerah Jurnalistik 2018 yang digelar di Lapangan Anantakupa, Kantor Pusat Kominfo pada Rabu malam (28/11), Acara ini muncul sebagai bentuk pemberian penghargaan kepada jurnalis yang menulis, memotret dan meliput Indonesia dari perspektif Kominfo mulai dari sektor telekomunikasi, penyiaran, aplikasi konten, government public relation (GPR).
Lomba jurnalistik sektor Kominfo ini dibagi ke dalam beberapa kategori yaitu liputan media cetak, liputan media online, foto jurnalistik, liputan TV dan liputan radio. “Dari setiap kategori yang sudah ditetapkan, diharapkan ada pesan kunci yang kuat yang mencerminkan kontribusi Kementerian Kominfo dalam pembangunan. Pesan tersebut berupa teks, audio dan foto yang merupakan outcome dan kinerja Kementerian Kominfo. Saya mengapresiasi jurnalis yang telah memberikan informasi tentang program, kebijakan dan capaian Kominfo,” ungkap Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Rosarita Niken Widiastuti saat memberikan sambutan.
Melalui Video Taping, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memberikan sambutan, “Apresiasi ini kami lakukan karena biar bagaimanapun pemerintah dalam hal ini Kementerian Kominfo membutuhkan kerja sama yang baik dari teman-teman media. Niscaya tanpa bantuan teman-teman media, tanpa bantuan teman-teman jurnalis dari lapangan sampai ke meja redaksi, pemerintah tidak akan bisa mengkomunikasikan program-programnya dengan baik.
Pria yang akrab dipanggil Chief RA juga menyampaikan terima kasih kepada semua yang hadir dan mengucapkan selamat kepada para jurnalis yang mendapatkan apresiasi atas karya-karyanya.
“Jadi dengan ini sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas dukungan dari teman-teman jurnalis, dari siapapun, dan mudah-mudahan kerja sama ini akan kita bisa langsungkan terus-menerus untuk kepentingan kita bersama, untuk kepentingan Indonesia yang lebih baik,” tambahnya.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Yuliandre Darwis menyampaikan bahwa ini merupakan bukti ada begitu banyak literatur jurnalis yang menghasilkan karya-karya untuk menjadi Indonesia yang lebih baik. Dan tentunya hal ini bukan suatu akhir dari sebuah perjalanan, dimulai dari meliput Dan memotret kemudian menulis.
“Ini adalah sebuah narasi tekstual yang dinamai dengan sebuah visual. Inilah Indonesia. Sekali lagi kami apresiasi untuk seluruh tim yang terlibat dan para tokoh-tokoh yang hadir disini, dan teman-teman semua, teman-teman jurnalis yang luar biasa,” tutupnya. (Hs)