Mengenal 3 Jenis Tiang Pancang

Pondasi merupakan bagian terpenting dari sebuah konstruksi bangunan. Posisinya dipaling bawah, memiliki fungsi mendudukan bangunan dengan tepat sesuai posisinya dan menopang seluruh beban konstruksi.

Pondasi sendiri memiliki berapa jenis salah satunya tiang pancang (driven pile). Dilansir dari laman resmi kementerian PUPR, terdapat berbagai jenis tiang pancang, yang penggunaannya pada struktur fondasi tergantung beban yang bekerja pada fondasi tersebut. Berikut beberapa jenis tiang pancang berdasarkan materialnya.

1. Tiang Pancang Kayu (timber pile)

Tiang pancang kayu biasanya dipakai sebagai penyangga rumah-rumah tradisional di Indonesia. Kayu yang dipergunakan sebagai tiang merupakan kayu yang keras dan tahan terhadap pelapukan sehingga memiliki ketahanan terhadap cuaca dan perubahan struktur dalam jangka waktu yang agak lama. Seperti kayu gelam yang biasa dikenal dengan sebutan kayu dolken. Kayu ini banyak ditemukan di hutan rawa gambut Kalimantan Tengah bisa dipercaya keawetannya hingga puluhan tahun.

    Kelebihan tiang pancang kayu selain harganya yang lebih ekonomis, pemasangan tiang kayu tidaklah serumit tiang pancang lainnya. Sedangkan kekurangannya tiang pancang kayu sulit digunakan diberbagai kondisi geologi. Kondisi tanah yang keras dan berlapis-lapis menjadi tantangan yang sulit untuk mengaplikasikan tiang pancang kayu.

    2. Tiang Pancang Baja (steel pile)

    Dalam pondasi kontruksi, tiang pancang baja merupakan salah satu tiang yang paling sering digunakan. Material baja yang digunakan sangat cocok untuk membuat bangunan menjadi lebih kokoh sekaligus bisa meredam guncangan yang ada di dalam tanah. Terdapat 2 tipe tiang pancang baja yaitu tiang pancang dangkal dan tiang pancang dalam.

      Tiang pancang dangkal, jenis tiang ini biasa dipergunakan untuk bangunan rumah tinggal atau bangunan dengan ketinggian hanya beberapa lantai. Sedangkan tiang pancang dalam digunakan untuk Gedung atau apartemen dengan lantai banyak.

      3. Tiang Pancang Beton (concrete pile)

      Memiliki bahan dasar utama dari beton yang dicor langsung dilokasi konstruksi. Tiang pancang jenis ini banyak digunakan karena keunggulannya yang kokoh dan tahan lama dibandingkan tiang pancang lainnya.

        Tiang pancang beton ini memiliki tiga jenis yaitu, Triangular pile (bentuk segitiga), merupakan jenis minipile yang biasa digunakan sebagai penyangga pondasi untuk jembatan, gedung, dermaga, dan lain sebagainya.

        Spun pile (bentuk bulat atau silinder), terdapat lubang ditengahnya, biasa disebut sebagai paku bumi sebab paling sering digunakan untuk tiang pondasi pada jembatan, gedung, dan konstruksi lainnya.

        Square pile (bentuk persegi atau persegi panjang), ini adalah jenis tiang pancang tertua di dunia yang luas penampangnya sama dengan panjang tiang keseluruhan, serta memiliki kapasitas beban lebih tinggi. Umumnya berbentuk persegi dengan dimensi 25×25 atau 20×20.

        Nah jelas bukan, ketiga tiang pancang yang biasa digunakan sebagai struktur terpenting dari sebuah bangunan.