Jakarta, GPriority.co.id – Australia telah memperkenalkan undang-undang “hak untuk mengabaikan panggilan” atasan, di luar jam kerja resmi mereka.
Langkah baru ini merupakan bagian dari reformasi ketenagakerjaan yang lebih luas, dan bertujuan untuk mengatasi kesenjangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, terutama terkait pekerjaan jarak jauh dan komunikasi digital.
Perdana Menteri Anthony Albanese mendukung undang-undang tersebut, dengan menyatakan bahwa karyawan tidak bekerja selama 24 jam selama 7 hari.
Meskipun bukan negara pertama yang mengadopsi undang-undang tersebut (ssbelumnya ada Perancis, Jerman, Italia, dan Kanada), undang-undang ini menanggapi kekhawatiran mengenai kerja berlebihan di Australia, di mana para pekerja seringkali bekerja dengan jam kerja yang lebih lama dibandingkan rekan-rekan mereka di negara-negara maju lainnya.
Kritikus berpendapat bahwa undang-undang tersebut dapat meningkatkan birokrasi dan mengurangi produktivitas, sementara para pendukungnya berharap undang-undang tersebut akan menumbuhkan budaya kerja yang lebih sehat dan mendorong diskusi mengenai praktik kerja yang wajar.
Foto : Ilustrasi / Shutterstock