Jakarta,GPriority.co.id-Emosi dan gelap mata menjadi pisau dalam diri pesepakbola. Jika dibiarkan bisa menjadi bumerang yang mematikan, seperti yang terjadi pada 4 pemain sepakbola ini.
Akibat terlalu emosi dan juga gelap mata, mereka akhirnya tidak diizinkan bermain sepakbola lagi oleh PSSI sebagai wadah persatuan sepakbola Indonesia. Tidak hanya setahuan, hukuman diberikan seumur hidup. Berikut 4 pemain sepakbola yang dimaksud.
1.Krisna Adi Darma (Ps Mojokerto Putra)
Nama Krisna Adi Darma mencuat di tahun 2018. Pemain PS Mojokerto Putra yang bermain di divisi 2 dinyatakan bersalah oleh Komdis PSSI dikarenakan menerima suap dari Aceh United .
Komdis PSSI yang menyaksikan jalannya laga tersebut merasa heran dengan permainan PS Mojokerto yang tidak segarang biasanya. Bahkan tendangan penalti yang dilakukan oleh salah seorang punggawanya Krisna Adi Darma terkesan ngasal dan tidak niat untuk memasukkan bola ke dalam gawang.
Saat diselidiki, PS Mojokerto Putra dan Krisna Adi Darma terbukti menerima suap sehingga mereka pun mendapat dukungan termasuk hukuman seumur hidup tidak boleh bermain bola bagi Krisna.
2.Stanley Mamuaya (PSIR Rembang)
Pemain asal Manado ini dikenal sebagai striker bengal dan tajam di eranya. Sayangnya emosi yang kerap meledak membuatnya terus dijatuhi hukuman oleh PSSI. Bukannya kapok, Stanley terus berulah, bahkan saat membela PSIR Rembang dirinya terkena hukuman dilarang bermain sepakbola seumur hidup dari PSSI. Ini disebabkan emosinya kepada wasit sehingga membuat dirinya memukul pengadil di lapangan dikarenakan tidak puas dengan keputusanya. Insiden ini terjadi saat dirinya menghadapi Persiboom Bolaang Mongondow.
3.Aldo Claudio (Persiwa Wamena)
Meskipun memiliki nama asing, Aldo Claudio asli Indonesia.Aldo sendiri dikenal sebagai pemain yang berbakat dan sempat menjalani seleksi timnas. Sayangnya, pemain asal Persiwa Wamena ini tidak lolos dalam seleksi akhir. Meski berbakat, Aldo dikenal sebagai pemain temperamental , ini bisa terlihat saat laga melawan Persegres Gresik di tahun 2018.
Aldo yang tidak menerima keputusan wasit segera melakukan kekerasan kepada wasit. Ujung-ujungnya ia tidak diperbolehkan bermain sepakbola seumur hidup di Indonesia.
4.Peter Rumaropen (Persiwa Wamena)
Sebagai anak Papua, Peter Rumaropen dikenal sebagai pesepakbola yang memiliki skil tinggi. Banyak klub tertarik untuk meminangnya. Namun karena kecintaan terhadap klub kelahirannya membuat tawaran tersebut ditolak.
Meski memiliki bakat dan skil yang sangat tinggi, Peter Rumaropen dikenal sebagai pemain temperamental. Hal ini bisa terlihat saat pertandingan melawan Pelita Bandung Raya di tahun 2013. Tidak terima dengan keputusan wasit, Peter pun menyerang wasit. Alhasil Peter pun mendapat hukuman dilarang bermain sepakbola seumur hidup oleh PSSI.(Hs.Foto.dok.pribadi)