Selanjutnya ada 5 bidang yang didorong oleh Bapenas di Sultra salah satunya adalah pengembangan koperasi. Dalam ini Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Ir. Boy Ihwansyah, MT., mencatat jumlah koperasi di Sultra secara keseluruhan yang aktif dan sudah terdaftar di ODS (Online Data System) ada sekitar 2977 koperasi, sudah termasuk KSP dan Non KSP sudah tersebar ke seluruh pelosok Sulawesi Tenggara. Untuk Koperasi petani sejumlah 64 koperasi dan nelayan sejumlah 162 koperasi.
Dinas Koperasi dan UMKM Sultra melaksanakan program dalam upaya membantu petani dan nelayan yakni salah satunya dengan program koperasi yaitu KUR (Kredit Usaha Rakyat). Program ini diberikan pemerintah untuk meningkatkan kembali perekonomian masyarakat. Dana KUR diperuntukan bagi pelaku UMKM. Serta yang telah memenuhi syarat sesuai ketentuan yang berlaku di masing-masing perbankan penyalur KUR. Program ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan pemberdayaan UMKM.
Boy Ihwansyah mengatakan penyaluran dana KUR tersebut melalui 3 perbankan pemerintah BUMN yaitu Mandiri, BNI 46, BRI dan 1 Bank BUMD yaitu Bank Sultra Lokal Daerah. Selain KUR ada program LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) sebagai penyaluran bantuan pusat dengan skala yang besar.
“Dalam program-program ini juga kami mempunyai kendala, kendala ini yang menjadi tugas atau PR dalam kemajuan koperasi di masa yang akan datang. Adapun kendalanya berupa kendala administrasi seperti laporan keuangan atau laporan neraca yang belum sempurna sesuai yang diminta perbankan. Dalam menghadapi kendala tersebut maka akan diadakan pelatihan-pelatihan administrasi, ” ujar Ihwansyah.
Peran Dinas Koperasi dan UMKM melakukan pelatihan-pelatihan, salah satu pelatihannya adalah peningkatan pemahaman dan pengetahuan perkoperasian serta peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM koperasi, salah satu substansi dalam pelatihan itu adalah manajemen peningkatan dan pengetahuan perkoperasian.(Adv)
