7 Kesalahan Orang Tua dalam Mendidik Sang Buah Hati

Jakarta, Gpriority.co.id-Setiap anak dilahirkan dengan kecerdasan dan kemampuan yang berbeda. Membentuk kepribadian yang baik ketika mereka dewasa tidaklah mudah. Sayangnya, masih banyak orang tua yang melakukan kesalahan dalam mendidik anak. Ada beberapa karakteristik kesalahan orang tua saat mendidik dan mengasuh sang buah hati. Berikut ulasannya:

1. Sering mengeluarkan kata-kata sumpah serapah, makian, dan kutukan pada anak
Pernahkah kita mengucap kata makian pada anak kita? biasanya kata yang diucap orang tua merupakan doa untuk buah hatinya, apalagi hardikan bisa merusak sel otak si anak. Jangan pernah melakukan hal ini, karena sama sekali bukan contoh yang baik untuk anak. Suatu saat mereka akan meniru dan gantian menghujani orang tua dengan sumpah serapah.

2. Membanding-bandingkan anak, baik dengan saudara kandungnya maupun dengan anak lain
Mungkin maksudnya ingin memberikan semangat, namun percayalah membanding-bandingkan anak dengan orang lain sama sekali bukan cara yang tepat. Melainkan membuat si anak menjadi kurang percaya diri terhadap dirinya sendiri dan kurang percaya akan potensi yang dimiliki

3. Menasehati atau memarahi di depan orang
Menasehati anak di depan orang lain bisa membuat si anak menjadi malu karena ia akan terlihat bodoh, apalagi jika sampai orang tua memarahi anak di depan umum. Anak akan merasa kehilangan harga diri dan kemungkinan orang lain membully dirinya bisa lebih besar.

4. Menyetir anak agar menjadi seperti yang orang tua inginkan
Anak diikutsertakan les bahasa inggris, les biola, les menyanyi, les berhitung, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan baik untuk mengasah skill dan kecerdasan si anak. Namun, jika anak memang senang dan mengerti ia perlu mengikuti les, rasanya tidak ada salahnya. Apalagi kalau ia menikmati les tersebut. Tapi kalau anak justru merasa dan bahkan depresi, tolong ayah dan bunda hentikan menyetir anak mengikuti obsesi orang tua.

5. Selalu meminta anak memperoleh nilai terbaik dan tidak mentoleransi kegagalan
Orang tua yang bijaksana akan memberi ruang untuk anak melakukan kesalahan dan membiarkan mereka belajar dari kegagalan yang pernah dialaminya, karena menyadari pentingnya kegagalan untuk mendidik anak lebih kuat dan bersabar. Akan tetapi, orang tua yang salah pola didiknya akan menerapkan cara perfeksionis dimana anak tidak boleh gagal sekalipun

6. Jarang berinteraksi atau mengobrol bebas dengan anak
Hanya sekedar memakaikan anak baju, memandikan anak, menyuapi, dan menidurkan tidaklah dapat dikatakan telah berinteraksi dengan anak. Tetaapi cobalah mulai komunikasi dengan bertanya hal-hal yang sederana seperti, apakah kita sudah tahu kegiatan kesukaan anak? Pelajaran apa yang mereka anggap sulit? Siapa teman dekat mereka? Siapa guru yang mereka sukai? Apa yang terjadi hari ini disekolah maupun dimanapun anak berada? Kita akan mengetahui banyak hal tentang anak ketika mengobrol bebas dan lepas dengan mereka

7. Malas mengupgrade diri dengan ilmu parenting terkini
Orang tua yang tidak mau tahu dengan ilmu parenting terkini berarti tak mengerti tingginya kedudukan ilmu dalam agama. Banyak yang perlu dipelajari karena hubungan orang tua dengan anak bisa menjadi hubungan yang sangat rumit. (srw.foto.dok.pribadi)