Apa Benar Covid Hanya Menular pada Orang yang Duduk Bersebelahan?


Pandemi ini selalu saja ada cerita. Berbagai kesepakatan dan kebijakan diupayakan dalam mencegah penyebaran virus menyebalkan ini. Selain mematikan, virus covid19 memang sangat menyebalkan. Semenjak pandemi seluruh kegiatan berubah dari biasanya. Termasuk peraturan dalam menggunakan transportasi umum. Sebagai pengguna layanan transportasi umum, sudah sangat jelas terlihat adanya simbol yang melarang seseorang duduk bersebelahan. Lebih spesifik di dalam layanan KRL JABODETABEK.

Humas KRL pun mengatakan, kebijakan dalam pembatasan tempat duduk sebagai salah satu upaya pencegahan penularan virus. Tapi bisa dipikirkan, bagaimana sistematikanya bagi seseorang yang berdiri sebelahan. Bukankah hanya berbeda dari gaya mereka berdekatan? Apa jangan-jangan, orang yang duduk bersebalahan lebih cepat tertular dibanding yang berdiri? Pertanyaan ini yang ramai dibahas, namun sampai saat ini belum ada jawaban pasti.

Tak jarang banyak orang yang mengeluh dengan peraturan ini. Menganggap apa bedanya antara yang berdiri dan duduk? Apalagi ditambah rasa letih setelah bekerja, melihat tempat duduk yang kosong, seolah menjadi barang berharga di depan mata namun tidak bisa digapai. Ini juga bisa menumbuhkan rasa egois yang tinggi antar pengguna layanan. Terkadang ada yang pura-pura tidur agar tidak bertukar posisi menjadi berdiri. Kecuali pada pengguna prioritas; ibu hamil, penyandang disabilitas, manula, dan anak kecil. Pengguna prioritas itulah yang memang harus diberikan tempat duduk.

Pihak KRL hanya menegaskan, bahwa timnya sudah sedemikian rupa mencari cara terbaik dalam memberi layanan. Ini juga tidak mudah bagi mereka, mengingat mobilitas masyarakat yang tinggi dalam penggunaan KRL. Tapi pihak KRL berjanji akan selalu upgrade dalam memberi kebijakan. Biar bagaimana pun, kesehatan masyarakat menjadi prioritas.(Ega.Foto.Humas KRL)