Bahlil Lahadalia Gaspol Capai Target Investasi

Jakarta,GPriority.co.id-Berdasarkan data dari Kementerian Investasi, realisasi investasi pada tahun 2021 mencapai Rp901,02 triliun. Capaian ini melampaui target yang diberikan Presiden Jokowi yaitu sebesar Rp900 triliun tepatnya 100,1 persen serta 104,8 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp858,5 triliun.

“Berdasarkan sebaran wilayahnya, pada tahun 2021 realisasi investasi di luar Jawa lebih besar dibandingkan dengan Jawa. Total realisasi investasi di luar Jawa sepanjang tahun 2021 mencapai Rp468,2 triliun atau 52 persen, sementara, realisasi investasi di Jawa tercatat sebesar Rp432,8 triliun atau 48 persen,” jelas Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam Podkabs (Podcast Kabinet dan Sekretariat Kabinet) beberapa waktu yang lalu.

Berhasil melampui hasil, membuat Kementerian Investasi/BKPM ditargetkan Rp1.200 triliun oleh Presiden Jokowi di tahun 2022 dalam bidang investasi.

Target tersebut disanggupi oleh Bahlil dengan berupaya keras atau gaspol mendorong realisasi investasi di tanah air.

“Menteri yang bekerja di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi tidak ada tidak kata gaspol, harus selalu gaspol. Karena begitu gasnya tidak pol, dia ketinggalan,” ujar Bahlil.

Berkat gaspol inilah, Bahlil mengatakan capaian triwulan satu melebihi target. Adapun capaian realisasi investasi pada triwulan I-2022 adalah sebesar Rp282,4 triliun atau lebih tinggi 28,5 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 serta meningkat 16,9 persen dibandingkan triwulan IV-2021. Capaian ini berkontribusi sebesar 23,5 persen dari target yang sebesar Rp1.200 triliun.

Pada periode tersebut, realisasi investasi di luar Pulau Jawa juga lebih besar dari Pulau Jawa yaitu Rp148,7 triliun berbanding Rp133,7 triliun. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021, terjadi kenaikan investasi di luar Jawa sebesar 30,0 persen dan di Jawa sebesar 26,9 persen.

Bahlil dalam kesempatan tersebut juga mengatakan, selain meningkatkan realisasi, Presiden Jokowi memberikan arahan lainnya terkait investasi.

Pertama, investasi harus inklusif, tidak hanya terpusat di Pulau Jawa tetapi menyebar di seluruh provinsi di Indonesia.

“Investasi enggak boleh hanya di Jawa. Kita harus membangun Indonesia-sentris. Bangsa kita itu dari Sabang sampai Merauke, jangan ekonomi tumpu pada satu wilayah,” ujar Bahlil mengungkapkan arahan Presiden.

Selain itu, Bahlil menambahkan, Presiden menekankan agar investasi yang masuk ke Indonesia juga harus berkualitas.

Ketiga, Kepala Negara menekankan agar investasi dapat mendorong terciptanya pusat pertumbuhan baru.

“Ciptakan kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru dan karena itu, jangan ekonomi dikuasai oleh satu kelompok tertentu. Harus merata, Mas Bahlil. Jangan itu-itu saja,” ucap Menteri Investasi mengutip arahan Presiden.

Keempat, Presiden meminta agar Menteri Investasi tidak hanya fokus pada investor besar tetapi juga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu pemerintah juga mendorong kemitraan antara pengusaha besar dengan pengusaha lokal dan UMKM.

“UMKM itu juga investor dan UMKM itu adalah kontribusinya 60 persen terhadap GDP dan 99,6 persen dari total unit usaha,” ujar Bahlil.

Terakhir, Bahlil menyampaikan bahwa dirinya ditugasi Presiden untuk mengurai hambatan-hambatan yang ada dalam mewujudkan realisasi investasi di Indonesia.

“Bagaimana menerobos semua masalah-masalah yang selama ini menjadi problem antara lain perizinan yang lambat, termasuk kolaborasi antara pengusaha besar dan UMKM,” ujarnya.

Menutup dialog, Bahlil menegaskan bahwa investasi merupakan salah satu faktor kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.(Hs.Foto.Setkab)