Tari Topeng Panca Wanda berasal dari Kota Cirebon, Jawa Barat, dan sudah ada sejak zaman pra sejarah. Tarian ini berhubungan erat dengan penyebaran agama Islam.
Maka dari itu, kostum para penarinya harus menggunakan busana yang menutup bagian dada dan punggung, serta mengenakan kaos kaki hingga lutut.
Untuk topengnya sendiri terbuat dari kayu yang cukup lunak dan mudah dibentuk, biasanya meggunakan kayu jarang. Meskipun begitu tetap dibutuhkan ketekunan, ketelitian, serta membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Bahkan seorang pengrajin yang sudah ahli pun membuat satu topeng membutuhkan waktu hingga seharian.
Tari topeng di Cirebon diiringi dengan gamelan dan biasanya dilakukan di bale (panggung) atau tempat terbuka lain dengan penari berada di bagian tengah. Obor atau sinar bulan langsung biasanya dijadikan sebagai alat penerangan dengan diiringi musik khas Cirebon.
Seiring berkembangnya zaman, kini Tari Topeng Panca Wanda sudah berkembang dan dipentaskan di berbagai tempat dengan lampu-lampu sorot dan dekorasi panggung, layaknya pertunjukkan pada umumnya.
Adapun Topeng Cirebon yang paling pokok digunakan dalam pementasan Tari Topeng Panca Wanda yaitu ada lima, dan uniknya dari setiap topeng tersebut merupakan cerminan dari sifat manusia.
1. Topeng Panji
Identik dengan wajah yang putih bersih melambangkan kesucian bayi yang baru lahir, dan tidak terpengaruh dengan unsur duniawi. Meskipun diiring dengan musik yang penuh dinamika, namun gerakan pada tarian ini sederhana, halus, dan lembut.
2. Topeng Samba (Pamindo),
Topeng anak-anak yang berwajah ceria, lucu, dan lincah. Menunjukkan hidup bahagia dan selalu ceria.
3. Topeng Rumyang
Wajahnya menggambarkan seorang remaja. Gerakan tariannya pun lebih tegas dan terstruktur dari jenis topeng sebelumnya.
4. Topeng Patih (Tumenggung)
Topeng ini menggambarkan orang dewasa yang berwajah tegas, berkepribadian, serta bertanggung jawab. Irama gerakannya sudah seperti orang yang tenang, mantap, dewasa, dan mencerminkan kegagahan mulai dari gerakan tangan hingga kaki.
5. Topeng Kelana (Rahwana)
Topeng yang menggambarkan seseorang yang sedang marah dan penuh ambisius. Selain itu topeng ini juga menggambarkan orang yang sedang mabuk, tertawa terbahak-bahak dan sebagainya. Gerakan tariannya juga lincah, bertenaga dan bersemangat. (Dwi.foto.dok. Cirebon)