Dialog dengan Pengungsi di Posko Swarga Bara, Bupati Kutim Ardiansyah Katakan ini

Kutim,gpriority.co.id-Jum’at (18/3/2022), Kutai Timur (Kutim) diguyur hujan deras, akibatnya banjir terjadi di 6 kecamatan Kutai Timur.

Memasuki hari ke-5, Selasa (22/3/2022) banjir di 6 kecamatan masih belum surut. Untuk itulah warga masih menempati posko-posko yang telah disediakan oleh Pemkab Kutim dan BPDB.

Bupati Kutim Ardiansyah sejak Sabtu erus melakukan pemantauan dan melakukan kunjungan ke posko-posko banjir termasuk Swarga Bara yang terletak di Sangatta Utara.

Dalam kunjungan tersebut,orang nomor satu di Pemkab Kutim tersebut didampingi Dandim 0909/Kutim Letkol CZi Heru Aprianto, Kapolres Kutim AKBP Welly Djatmoto serta Kabag Protokol Komunikasi Pimpinan Setkab Kutim Basuki Isnawan. Turut serta beberapa orang perwakilan manajemen PT KPC.

Area dalam GOR yang merupakan lapangan serba guna basket dan voli itu pun berubah jadi wadah tempat tidur masal. Tak lain warga Sangatta yang di evakuasi atau memang sengaja mengungsi saat banjir semakin tinggi. Kebanyakan dari pengungsi banjir ialah para ibu dan anak-anak. Kurang lebih sama dengan posko penanganan banjir lainnya, di tempat ini juga disiapkan tempat tidur, selimut hingga makan bagi pangungsi. Termasuk obat-obatan jika diperlukan.

“Tetap sabar dan semangat ya ibu-ibu beserta keluarga. Jaga kesehatan selama di posko pengungsian,” kata Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman menyemangati.

Selanjutnya bagi warga yang masih bertahan dipemukiman, Ardiansyah berharap bisa selalu bersabar. Sebab tim di lapangan terus berupaya maksimal membantu warga. Tak lupa Ardiansyah mengapresiasi dan berterima kasih kepada para pihak yang telah bahu membahu, memberikan bantuan kepada korban banjir kali ini. Jajaran Pemkab Kutim melalui BPBD dan instansi lainnya, Polres Kutim, Kodim 0909/Kutim, Lanal Sangatta, relawan, komunitas hingga partai politik yang terjun langsung meringankan beban masyarakat terdampak banjir.

Mulai dari membangun dapur umum secara mandiri, memberikan bantuan makanan siap saji, ikut serta melakukan evakuasi, media yang ikut menyebar luaskan informasi positif, hingga tenaga kesehatan yang melayani di posko pengungsian.

“Seperti di Masjid Agung Al Faruq, setidaknya ada seorang dokter dan empat tenaga kesehatan membantu memberikan perawatan. Didukung tenaga medis dari Dinas Kesehatan,” sebut Ardiansyah.

Walau pun belum tahu kapan banjir ini berakhir, namun pastinya Ardiansyah berharap musibah yang melanda dua kota Sangatta Utara dan Selatan ini lekas terlewat.(Hs.Foto.diskominfo Kutim)