Fashion Muslim Di Indonesia Semakin Berkembang Berkat Muffest 2020

Jakarta,Gpriority- Muslim Fashion Festival 2020 (MUFFEST) yang digelar Indonesia Fashion Chamber (IFC) dan Dyandra Promosindo di Jakarta Convention Center selama 4 hari, sejak 20 – 23 Februari lalu berlangsung sukses. 

Hal ini bisa terlihat Pengunjung MUFFEST 2020 mengalami peningkatan dari tahun lalu, yaitu mencapai 54.671 pengunjung. Total transaksi retail mencapai Rp43,7 miliar, belum termasuk B2B berupa pre-order, yang tentunya ini menjadi sebuah bisnis berkelanjutan sesuai target MUFFEST.

Menurut Hanna salah seorang pengunjung, yang membuat dirinya serta keluarga hadir di Muffest 2020 adalah adanya pameran dari 400 exhibitors , talk show, seminar, kompetisi serta fashion show dari 117 designers ternama tanah air.

“ Fashion show paling aku suka, apalagi di Closing Ceremony ada penampilan dari Hannie Hananto yang koleksinya tampil pada Closing Ceremony bertema “Generasi Micin”,” ujar Hanna.

Hannie Hananto yang ditemui usai acara mengatakan tema “Generasi Micin”, diambil untuk menggambarkan perilaku orang-orang zaman sekarang yang tidak bisa dimengerti, terutama di media sosial. “Koleksi ini terinspirasi khususnya dari gaya generasi Gen Z yang terkenal tidak bisa hidup tanpa internet,” terang Hannie. Koleksinya ini menggunakan bahan utama kain blacu dengan sablon dan print mesin untuk menghasilkan gambar atau tulisan dan logo.

Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh mengatakan, Dari segi penyelenggara, MUFFEST terus berkembang dan didukung oleh pemain industri tanah air untuk mendukung Indonesia menjadi kiblat fashion muslim di dunia. “MUFFEST diarahkan sebagai event dan movement yang menjadi kebanggaan Indonesia. Kami optimis MUFFEST dapat menjadi salah satu lokomotif dalam menggerakkan industri fashion tanah air, dan menjadi ruang bagi seluruh pihak dan stakeholder terkait untuk saling terintegrasi secara sinergis dalam memperkuat ekosistem industri fashion muslim Indonesia. Dan pada akhirnya dapat mewujudkan cita-cita kita bersama, mengantarkan Indonesia menjadi kiblat fashion muslim dunia,” ujar Hendra Noor Saleh,

Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dan bekerjasama dalam penyelenggaraan MUFFEST 2020. “Keberhasilan MUFFEST 2020  yang mengusung tema “Fashionable People for Sustainable Planetmenjadi motivasi bagi kami untuk menyelenggarakan MUFFEST selanjutnya lebih baik dan inovatif. Kami berterima kasih pada semua pihak yang mendukung penyelenggaraan MUFFEST kali ini. Harapannya sinergi ini berkelanjutan bukan hanya pada saat event ini saja, namun terus berlanjut dalam pengembangan fashion muslim Indonesia. Mengingat potensi pasar domestik yang sangat besar, dimana konsumsi fashion muslim di Indonesia mencapai US$21 miliar, masuk dalam top 3 di dunia. Sedangkan konsumsi fashion muslim dunia sendiri mencapai US$283 miliar,” jelas Ali Charisma.

Besarnya potensi fashion muslim tanah air juga diungkap Muhammad Khayam, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil, Kementerian Perindustrian RI, bahwa kekayaan alam dan dukungan industri hulu tekstil menjadi modal paling besar yang didukung pula oleh kreativitas dan inovasi para desainer yang semakin diakui dunia internasional. “Ekspor fashion Indonesia mengalami peningkatan, dari terakhir tahun 2019 mencapai US$13,42 miliar dengan US$383 juta diekspor ke negara-negara OKI. Di antara anggota OKI, Indonesia berada pada urutan keempat sebagai eksportir fashion,” jelas Muhammad Khayam pada acara Dialog di MUFFEST hari terakhir (23/02).

Lebih rinci, Muhammad Khayam juga menjelaskan bahwa laju pertumbuhan industri pakaian jadi meningkat dan mencapai 15,35% pada tahun 2019. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dianggap mampu menjadi penghasil devisa cukup besar dan termasuk sektor padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja 3,73 juta orang.(Hs.Foto:Dok.Dyandra Promosindo)