Ternate, Gpriority- Menjelang hari raya idul fitri, Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali melakukan sidak ke pasar-pasar termasuk sejumlah pasar di Ternate, Maluku Utara.
Dalam kunjungan kali ini, Kepala Badan Pengembangan dan Pengkajian perdagangan Kemendag, Kasan melakukan peninjauan di Pasar Gamalama dan Hypermart yang terletak di Kota Ternate. Berdasarkan pantauannya, beras medium yang dijual di Pasar Gamalama berkisar Rp.10.000,-/kg. Sedangkan beras premium dijual dengan harga Rp.13.000,-
“ Harga ini lebih rendah dibandingkan harga eceran tertinggi (het) yang ditetapkan pemerintah untuk wilayah Maluku Utara, yakni Rp.10.250/kg untuk beras medium dan Rp.13.600/kg untuk beras premium,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan oleh Kasan, hanya bawang merah, bawang putih dan telur ayam saja yang bergejolak di sana. Ini disebabkan pasokannya tergantung dari daerah lain.
Untuk Hypermart di Kota Ternate, Kasan menilai telah menjual bahan pokok (bapok) sesuai dengan het yang telah ditentukan. “Hypermart telah menjual sesuai dengan ketentuan HET. Bahkan beberapa komoditas seperti minyak goreng dan gula pasir dijual di bawah harga HET,” terangnya.
Pemerintah mengatur harga penjualan beras di tingkat konsumen dengan instrumen HET melalui Permendag Nomor 57/M-DAG/PER/8/2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras. Namun tidak ada masalah jika komoditas tersebut dijual di bawah HET.
Selain pasar dan ritel modern, Kasan juga berkesempatan meninjau persediaan bapok di gudang Bulog dan gudang milik swasta Firma Agung. Di kedua gudang tersebut, dipastikan stoknya cukup sampai setelah lebaran, bahkan untuk dua bulan ke depan.
“Pasokan ini sudah diperhitungkan sampai setelah lebaran. Kemendag akan terus memantau ketersediaan bapok setiap daerah dengan terus berkoordinasi dengan instansi terkait, baik pusat maupun daerah,” tutup Kasan. (Hs)