Penjualan hewan kurban pada Idul Adha kali ini berbeda dengan sebelumnya. Biasanya sebulan sebelumnya sudah banyak pembeli yang mendatangi tempat penjualan hewan kurban, kini terlihat sepi.
“ Yang datang paling hanya satu dua orang saja, itupun hanya mensurvei harga,” jelas Muhdi, salah seorang pedagang hewan kurban di Cisauk Girang,Tangerang pada Sabtu (11/7/2020).
Menurunnya jumlah pembeli yang datang langsung, menurut Muhdi diakibatkan Covid-19 yang masih melanda Indonesia.” Saya tahu dari orang yang datang ke lapak saya. Rata-rata mereka takut terkena Covid-19 jika datang langsung ke lapak,” jelas Muhdi.
Guna mensiasati sepinya pembeli, Muhdi menjual hewan kurbannya melalui online.” Dan alhamdulillah, sudah banyak yang pesan. Hingga bulan ini ada 50 kambing dan 10 sapi yang terjual melalui online. Insya allah 3 hari menjelang Idul Adha, kami akan mengantarkannya,” jelas Muhdi.
Arpan hadi, Marketing Sumiland Farm yang berolaksi di Lenteng Agung juga mengalami nasib yang sama dengan Muhdi. Menurut Arfan, Idul Adha kali ini lapaknya sepi pembeli. Padahal pihaknya sudah menyiapkan protokol kesehatan dari pemerintah.
“ Untungnya sejak tahun 2017, hewan-hewan kurban yang dijual selalu menggunakan metode online. Dan alhamdulillah hingga hari ini, Sumiland Farm berhasil menjual 20 ekor sapi melalui online,” ucap Arfan.
Arfan juga menghimbau kepada pedagang hewan kurban lainnya, agar mengikuti cara yang dilakukan olehnya dan beberapa teman lainnya, pasalnya penjualan hewan kurban tahun ini lebih meningkat dibandingkan sebelumnya akibat pembatalan haji.
” Berdasarkan perbincangan dengan pelanggan kami yang berasal dari calon jemaah haji yang gagal berangkat tahun ini. Berkurban, bisa menambah kadar keimanan mereka sekaligus berderma ke masyarakat yang membutuhkan,” jelas Arfan.
Pembelian hewan kurban secara online menurut Nani Nuraini, warga Cisauk, Tangerang menjadi pilihan dirinya dan beberapa temannya. Alasannya lebih aman dari Covid-19 dibandingkan datang langsung ke lapak. Nani juga tidak takut pedagang akan membohonginya, karena dia telah menugaskan saudaranya untuk melakukan survey sebelum membelinya.
Nani berharap, Covid-19 segera menghilang dari Indonesia, sehingga penjualan hewan kurban secara offline bisa kembali ramai.# (Haris.Foto:Haris)