Perbedaan dalam sebuah hubungan asmara pasti akan selalu kita temui. Ada yang menjadikan perbedaan itu sebagai anugerah, ada juga yang menjadikan perbedaan itu sebgai hambatan dan pertengkaran, yang pada akhirnya perbedaan dijadikan alasan untuk berpisah.
Jika dalam menjalin hubungan selalu bertengkar dan tak pernah bisa mengerti satu sama lain, hubungan tersebut sudah menjalar pada toxic relationship atau hubungan tak sehat, yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik maupun mental.
Sebelum hal tersebut terjadi, berikut ini kode atau tanda-tanda hubungan asmaramu dengan si dia tidak sehat dan akan segera berakhir.
1. Tidak Menjadi Diri Sendiri
Selama menjalin hubungan, kamu selalu berusaha untuk menjadi versi dirimu yang lain agar selalu terlihat baik di mata pasangan. Kamu juga tidak bisa mengungkapkan pendapat pribadi dan bahkan jarang tertawa saat bersama pasangan kamu.
2. Selalu Merasa Kurang
Kamu merasa bahwa apapun yang dilakukan tak pernah cukup. Hal tersebut bisa menurunkan rasa percaya diri. Berubah menjadi pribadi yang terlalu waspada, apakah ini sudah benar atau belum. Jika kamu melakukan kesalahan sedikit saja, pasangan akan langsung mengkritik dan menyalahkan kamu.
3. Tidak Mempercayai Pasang
Kepercayaan merupakan salah satu benteng yang harus dibangun dengan kokoh saat menjalin hubungan yang langgeng. Jika satu sama lain selalu menaruh rasa curiga yang menimbulkan pertenggaran yang tidak berguna, lebih baik fikirkan lagi apakah hubungan tersebut pantas untuk dipertahankan?
4. Menjaga Nama Baik Pasangan
Agar tak mendapatkan respon negative dari keluarga, sahabat, dan teman, kamu selalu menyangkal hal yang jelek dari pasangan kamu dan berkata bahwa pasangan kamu akan berubah dan memperlakukan dengan baik. Penyangkalan dapat memberikan efek buruk kepada emosi dan akan memperdalam luka.
5. Mendapatkan Kekerasan
Selain kekerasan verbal, hubungan yang tidak sehat terjadi jika sudah ada kekerasan fisik di dalamnya. Pasangan yang tidak sehat secara emosional sering kali akan “main tangan” jika terjadi perselisihan dalam hubungan. Apa pun konfliknya, kekerasan fisik tidak bisa dibenarkan. (Dw.foto.dok.Istimewa)