Soppeng,Gpriority-Mengenal dan menangkal hoax merupakan tema yang diangkat dalam Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, pada 7 Juli 2021 di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan secara virtual.
Program kali ini menghadirkan 632 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Muhammad Yunus selaku pelatih GNI, Reinardo Sinaga selaku Presidium Hoax Crisis Center (HCC) Borneo, Indah Arifah Febriyani selaku pendiri The Emotional Human Reaction in Reflecting Incident, dan Ronny Adolof Buol selaku Pemimpin Redaksi ZonaUtara.com sekaligus pelatih GNI. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Arin Swandari. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Reinardo Sinaga dengan tema “Ancaman Hoaks: Tips Aman Bermedia Sosial”. Dalam sesinya, Reinardo menjelaskan dua jenis hoaks yang umumnya tersebar di masyarakat, yaitu misinformasi dan disinformasi. “Contoh dari hoaks misinformasi adalah teori yang menyebutkan bahwa minyak kayu putih dapat menyembuhkan COVID-19, sedangkan contoh hoaks disinformasi, misalnya teori-teori konspirasi COVID-19,” kata dia.
Sesi dilanjutkan oleh Ronny Adolof Buol yang membawakan tema “Dampak Penyebaran Hoaks”. Ronny memaparkan bahwa penyebaran hoaks dapat memberikan banyak dampak buruk, di antaranya memicu perpecahan, menurunkan reputasi pihak yang dirugikan, menguntungkan pihak tertentu, serta fakta yang tidak bisa lagi dipercaya.
Sebagai pemateri ketiga, Indah Arifah Febriyani, mengusung tema “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Indah menghimbau masyarakat untuk tetap mengaplikasikan etika yang digunakan di dunia nyata di dunia maya Indonesia telah menetapkan peraturan mengenai berpendapat yang diatur dalam UU ITE.
Muhammad Yunus sebagai pemateri terakhir membawakan tema “Bagaimana Pentingnya Internet Sehat bagi Kita?”. Yunus mengingatkan, internet—layaknya dua sisi mata koin—memiliki dampak baik dan dampak buruk. “Sekarang ini anak-anak sudah terpapar oleh internet, maka orangtua harus selalu mengawasi dan membatasi waktu anak-anak dalam berinternet,” pesannya.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Salah satu peserta, Ahmad Ardiansyah, bertanya tentang cara mengedukasi masyarakat yang masih gagap teknologi. Menurut Reinardo, masalah itu dapat diselesaikan dengan kolaborasi. Dalam webinar tersebut, panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, Dapat mendaftarkan diri terlebih dahulu. Masyarakat tidak dikenakan biaya apapun dan akan mendapatkan sertifikat yang akan diberikan melalui email. informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(Hs.Foto.dok.Dyandra)