Langkah Sigap Pemkot Surabaya Cegah TBC

Surabaya,GPriority.co.id-Berdasarkan data BPS Per September 2022, jumlah penderita Tuberkulosis (TBC) di Surabaya mencapai 4,101.

Tingginya angka penderita TBC di Surabaya membuat Pemerintah Kota (Pemkot) bergerak cepat dengan membentuk tim percepatan pencegahan penyakit Tuberkulosis (TBC) di Surabaya.

Agar pencegahan TBC maksimal, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat pertemuan Monitoring dan Evaluasi Tim Percepatan Penanggulangan TBC di Graha Sawunggaling, Kamis (20/10/2022) meminta jajarannya untuk melakukan kroscek secara langsung, melalui fasilitas kesehatan yang ada di kelurahan dan kecamatan.

Sekedar informasi dalam pertemuan itu, Wali Kota Eri Cahyadi didampingi oleh jajaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Dinas Kesehatan Jawa Timur dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, dalam penanganan penyakit TBC, sama dengan pencegahan kasus Covid-19. Sebelum pasien dinyatakan suspek TBC, ia ingin jajarannya mengetahui terlebih dahulu kawasan mana saja yang paling banyak kasusnya.

“Pada intinya, penanganan TBC ini seperti Covid-19. Kalau kita sudah tahu berapa banyak kasus TBC, itu langsung kita tangani dengan obat. Kalau sudah begitu, ke depannya akan sembuh semua 100 persen,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Wali Kota Eri melanjutkan, ketika kasus TBC semakin banyak ditemukan di Surabaya, maka akan semakin bagus. Dengan kroscek secara langsung, maka penderita TBC di Kota Pahlawan akan semakin banyak yang disembuhkan.

“Di sisi lain, ketika tidak ditemukan kasus TBC malah tambah bagus. Akan tetapi yang saya khawatirkan itu malah ke depannya bisa jadi gunung es. Setelah dinyatakan kasusnya sedikit, tiba-tiba meledak. Ini lah yang tidak kita inginkan,” papar Wali Kota Eri.

Wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu ingin penanganan TBC juga sama dengan kasus stunting, gizi buruk dan kemiskinan. Ketika semua struktur yang ada di kecamatan dan kelurahan itu turun, maka masalah tersebut akan cepat diselesaikan.

Oleh karena itu, ia berpesan kepada seluruh Kepala OPD, Camat, Lurah, Kepala Puskesmas dan Kader Surabaya Hebat (KSH) untuk kroscek ke seluruh wilayah Kota Pahlawan. “Semua itu tidak terpisahkan, maka dari itu kami saat ini menyiapkan cara kerja antara RT, RW, LPMK, Kepala Puskesmas, Camat dan Lurah. Jadi nggak cuma ngurusi saluran tok, jadi mereka nanti bisa juga menerima keluh kesahnya warga,” jelas Cak Eri.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Pambudi yang hadir di acara tersebut mengatakan, penanganan penyakit tersebut harus dengan cara multi sektor dan menggandeng sejumlah organisasi masyarakat.

“Pencegahan TBC harus melibat semua pihak agar cepat tertangani. Penanganannya pun bertahap, yang perlu diperhatikan salah satunya adalah penanganan kemiskinan. Karena TBC itu sangat erat dengan kemiskinan. Selain itu, juga harus diimbangi dengan edukasi agar terhindar dari penyakit,” ujar Imran.

Imran yakin langkah sigap yang dilakukan Pemkot bisa mengurangi jumlah penderita TBC di Surabaya. (Hs. Foto: Humas Pemkot Surabaya)